Dari Kursi Dewan ke Tanah Suci: Perjalanan Ibadah Haji Ketua DPRD Kota Tasikmalaya

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim

TASIKMALAYA Di balik meja rapat dan kebijakan yang ia buat untuk masyarakat, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, telah menyimpan harapan besar yang akhirnya terwujud di tahun 2025, yakni menunaikan ibadah haji setelah menanti lebih dari satu dekade.

Bersama sang istri, Etih, dan adiknya, ia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 27, berangkat bersama 431 calon jemaah haji dari Kota Tasikmalaya.

Bacaan Lainnya

Keberangkatan ini bukan sekadar perjalanan spiritual pribadi, tetapi juga mencerminkan posisi dan tanggung jawab seorang pemimpin daerah yang membawa harapan masyarakatnya ke Tanah Suci.

Dalam prosesi pelepasan yang berlangsung di Gedung Dakwah Islamiyah, Kecamatan Tawang, pada 14 Mei 2025 dini hari, suasana khidmat terasa. Ratusan jemaah dan keluarga yang mengantar tak bisa menahan haru.

BACA JUGA : Bayar Pajak Cukup dengan Sampah? Bisa Banget di Desa Ini!

Menanti Sejak 2014: Kesabaran yang Berbuah Manis

Bagi Aslim, perjalanan ini adalah hasil dari kesabaran panjang sejak ia mendaftarkan diri untuk berhaji pada tahun 2014. “Alhamdulillah, setelah 11 tahun menunggu, akhirnya tahun ini saya diberi kesempatan menunaikan rukun Islam yang kelima,” ucapnya.

Sebagai seseorang yang telah beberapa kali menjalankan umrah, Aslim memahami bahwa haji bukan sekadar ibadah biasa.

“Umrah memberi ketenangan spiritual, tetapi haji lebih dari itu. Ada wukuf di Arafah, mabit, melontar jumrah—setiap tahapannya memiliki ujian tersendiri,” tuturnya.

Lebih dari sekadar ibadah, perjalanan haji bagi seorang pemimpin daerah juga memiliki makna yang lebih luas.

“Haji mabrur itu bukan soal gelar, tetapi perubahan diri. Saya ingin pulang dengan semangat baru, membawa nilai-nilai yang lebih baik untuk kehidupan dan kepemimpinan saya,” tambahnya.

Dari Tasikmalaya ke Tanah Suci: Momentum Spiritual dan Refleksi Kepemimpinan

Keberangkatan Aslim dan jemaah haji dari Kota Tasikmalaya menjadi bagian dari gelombang besar umat Islam Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Bagi masyarakat yang mengenalnya, perjalanan ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi refleksi atas kepemimpinan yang mengutamakan ketakwaan dan kesejahteraan.

Di antara ratusan jemaah yang berangkat, ada kisah-kisah yang menginspirasi. Seorang pemuda asal Banjar yang telah mendaftar sejak kelas 2 SD akhirnya bisa berangkat di usia 18 tahun. Seorang petani berusia 99 tahun, yang puluhan tahun menabung dari hasil panennya, kini siap menunaikan ibadah haji.

BACA JUGA : Misteri Potongan Kaki Bayi di Saluran Irigasi Gegerkan Warga Tasikmalaya

Bagi Aslim, perjalanan ini adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar—sebuah perjalanan kolektif masyarakat Tasikmalaya menuju keberkahan dan perubahan.

“Kami mohon doa agar ibadah ini berjalan lancar, dan insyaAllah kami akan mendoakan Kota Tasikmalaya dari Tanah Suci,” tuturnya sebelum berangkat.

Saat rombongan jemaah haji akhirnya meninggalkan gedung pelepasan, isak tangis terdengar. Bukan hanya karena perpisahan sementara, tetapi karena sebuah perjalanan yang penuh harapan baru telah dimulai. (*)

The post Dari Kursi Dewan ke Tanah Suci: Perjalanan Ibadah Haji Ketua DPRD Kota Tasikmalaya first appeared on Tasikmalaya Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *