Dukung Percepatan Kota Pintar, APSCI Gandeng Cyrus Lab Korea untuk Inovasi Berbasis Web3

APCSI

JABAR– Dalam upaya mempercepat pengembangan ekosistem smart city di Indonesia, Asosiasi Provider Smart City Indonesia (APSCI), secara resmi menjalin kolaborasi strategis dengan CYRUS LAB yang merupakan perusahaan teknologi asal Korea Selatan yang berbasis inovasi Web3. Kerja sama ini diumumkan dalam acara internasional SpeakUp Monday episode ke-480, yang dipandu oleh Robert Ian Bonnick dengan tema “Blockchain for Smart City”.

Wakil Ketua APSCI, Temmy, mengatakan, pihaknya bersama-sama membahas bagaimana teknologi blockchain, energi terbarukan, dan Web3 menjadi pendorong utama dalam menciptakan kota cerdas yang inklusif dan berkelanjutan.

“Intinya, kami ingin, memaksimalkan inovasi tersebut dengan menciptakan sebuah kota yang cerdas,” ujar Temmy.

Dia menambahkan, teknologi ini bisa jadi jembatan teknologi global untuk kebutuhan lokal. Sebagai organisasi penggerak kota pintar, APSCI berkomitmen memperluas jaringan kemitraan global agar inovasi dari luar negeri dapat terintegrasi dengan kebutuhan lokal Indonesia. Kerja sama dengan CYRUS LAB merupakan salah satu upaya menghadirkan teknologi tepat guna dan relevan.

“Banyak startup smart city di Indonesia memiliki potensi besar, namun minim akses global. Web3 dapat menjadi jembatan antara inovasi lokal dan peluang internasional,” ungkapnya.

sementara itu, Founder CYRUS LAB Korea, Charli Ha, menjelaskan, proyek inovatif Bike to Earn, merupakan sebuah konsep dimana pengguna sepeda statis dapat menghasilkan energi bersih dan memperoleh imbalan dalam bentuk token digital atas kontribusinya.

“Inisiatif ini membuka ruang partisipasi publik dalam mendukung ekosistem energi terbarukan,” kata Charli.

Dengan inovasi ini, lanjut dia, pihaknya meyakini bahwa, setiap orang bisa menjadi bagian dari solusi iklim.

“Jadi, dengan mengayuh sepeda statis, Anda menghasilkan energi dan sekaligus mendapatkan reward,” tambahnya.

Dia menyebutkan, saat ini CYRUS LAB tengah mengembangkan CyrusBike, sepeda statis yang mampu menyuplai energi bersih untuk rumah tangga. Bersama ID Opentech Group, perangkat ini direncanakan akan diproduksi massal di Subang, Indonesia, setelah berhasil diimplementasikan di Korea Selatan.

“Produk ini ditargetkan mendukung transformasi energi mandiri di rumah, kantor, maupun sekolah,” tuturnya.

Tak hanya itu, ID Opentech perkenalkan EVGO, Platform Web3 untuk Infrastruktur kota. Presiden ID Opentech, Raine Renaldi, menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut. Pihaknya mendukung ekosistem kota pintar nasional. Dalam hal ini, ID Opentech Group memperkenalkan proyek strategis berbasis blockchain bernama EVGO. Platform ini mengintegrasikan kendaraan listrik, sistem insentif digital, dan pengelolaan infrastruktur kota secara partisipatif.

“EVGO memungkinkan masyarakat bukan hanya sebagai pengguna, tetapi juga kontributor aktif dalam sistem kota pintar melalui tokenisasi dan insentif,” kata Raine.

Dia menjelaskan, EVGO pertama kali diperkenalkan pada ajang ISCAF 2024, dan mendapat sambutan positif dari komunitas teknologi dan pemerintah daerah.

“Blockchain untuk tata kelola kota dan Energi yang transparan,” ucapanya.

Dalam hal ini, para pembicara juga menekankan pentingnya penerapan teknologi blockchain dalam tata kelola kota, mulai dari sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), manajemen data warga, hingga pengelolaan energi publik.

Meski menjanjikan transparansi dan akuntabilitas, mereka mengingatkan perlunya dukungan regulasi yang kuat agar teknologi blockchain dapat diadopsi secara nasional dalam proyek-proyek kota pintar.

“Jadi, kolaborasi antara APSCI, CYRUS LAB, dan ID Opentech menandai langkah penting menuju pengembangan kota cerdas Indonesia yang tidak hanya berteknologi tinggi, tetapi juga partisipatif, mandiri, dan berkelanjutan,” tuturnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *