Raup Ratusan Juta Rupiah per Bulan, Chusen Aun Pemuda Asal Bogor Ini Merintis Ijoijoan Kitchen

Raup Ratusan Juta Rupiah per Bulan, Chusen Aun Pemuda Asal Bogor Ini Merintis Ijoijoan Kitchen

SUKABUMI – Di balik gemerlapnya industri kuliner, ada banyak kisah perjuangan yang menginspirasi. Salah satunya adalah perjalanan Chusen Aun, seorang pemuda asal Bogor yang sukses merintis Ijoijoan Kitchen dari teras rumah, hingga kini mampu meraup omzet ratusan juta rupiah per bulan.

Pada tahun 2016, Chusen Aun memulai usahanya bukan di bidang kuliner, melainkan dari hobi bercocok tanam. Dengan modal terbatas, ia memanfaatkan halaman rumahnya di Bogor untuk menanam sayuran menggunakan teknik hidroponik.

Awalnya, kangkung, bayam, dan selada ditanam hanya untuk konsumsi pribadi dan keluarga. Namun, seiring waktu, hasil panennya mulai Chusen Aun jual kepada teman-teman dan tetangga.

Baca Juga : Pesona Curug Cijalu, Kedamaian di Air Terjun di Perbatasan Subang dan Purwakarta

Modal utamanya adalah peralatan hidroponik sederhana dan kemauan yang tinggi untuk merintis usaha. Permintaan yang meningkat mendorongnya untuk menambah variasi tanaman dan kapasitas produksi.

Perjalanan Chusen tidak semulus yang dibayangkan. Selama enam tahun pertama, usaha hidroponiknya terus merugi. Biaya produksi yang tinggi dan keterbatasan pengetahuan di bidang pertanian, menjadi tantangan besar.

Kerugian berturut-turut selama enam bulan bahkan lebih, bisa saja membuat orang lain menyerah, namun Chusen tidak. Ia tetap gigih mencari celah dan peluang baru.

Baca Juga : Kisah Guru Honorer Cari Anak Putus Sekolah hingga Bantu Belikan Kebutuhan Siswa 

Titik balik terjadi pada tahun 2019. Chusen melihat peluang untuk mengembangkan usahanya melalui produk olahan sayuran, seperti salad dan jus.

Semua proses dilakukan dari teras rumahnya, dan tak jarang ia harus mengantarkan pesanan sayuran segar ke Jakarta pada dini hari.

Namun, inovasi terbesar datang ketika ia memutuskan untuk menyajikan menu daging premium, termasuk steak dengan bahan baku Wagyu dan Black Angus.

Baca Juga : Benarkah Dilarang Menikah di Bulan Muharram Ini Penjelasan Ulama

Meski minim pengalaman di bidang kuliner, Chusen dengan gigih mempelajari cara mengolah daging berkualitas. Hasilnya mengejutkan.

Pada bulan pertama, menu daging premium ini langsung menarik minat pelanggan dan mendongkrak omzet hingga sekitar Rp50 juta per bulan.

Melihat respons positif dari pelanggan, Chusen memberanikan diri mengubah setengah greenhouse-nya menjadi area dine-in yang sederhana.

Antusiasme pelanggan terus melonjak, membawa omzet bulanan bisnisnya meroket hingga mencapai Rp600 juta.

Dengan keuntungan ini, Chusen memperluas bisnisnya ke lokasi yang lebih besar, mampu menampung 120 pengunjung, dan memperluas variasi menu sembari tetap mempertahankan harga yang kompetitif.

Keberhasilan Ijoijoan Kitchen tidak hanya terletak pada produk berkualitas, tetapi juga pada pendekatan personal Chusen dengan pelanggan dan suasana kekeluargaan dalam timnya.

Ia memperlakukan setiap anggota tim sebagai bagian dari keluarga besar, bahkan rutin mengadakan kegiatan outing bersama untuk memperkuat kerja sama tim.

Selain itu, Chusen menerapkan strategi harga yang terjangkau meskipun menggunakan bahan baku premium. Menurutnya, harga steak premium di tempat lain bisa mencapai tiga hingga empat kali lipat dari harga yang ia tawarkan.

Ia ingin semua orang dapat menikmati steak berkualitas tinggi tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Perjalanan bisnis Chusen juga diwarnai tantangan, terutama dalam pengelolaan modal.

Sebagian besar keuntungan yang diperoleh selalu diinvestasikan kembali untuk riset dan pengembangan. Ia bahkan mengikuti kursus pertanian di IPB, dan berdiskusi dengan para ahli untuk terus meningkatkan kualitas tanaman hidroponiknya.

Dengan latar belakang di bidang IT dan pengetahuan dasar keuangan, Chusen mampu mengelola keuangan bisnisnya dengan baik, yang lambat laun membawa Ijoijoan Kitchen mencapai kestabilan finansial.

Saat ini, Ijoijoan Kitchen dikelola dengan manajemen yang terstruktur. Meskipun banyak tawaran untuk membuka cabang baru, Chusen memilih untuk fokus pada penguatan internal tim sebelum memperluas jaringan.

Bagi Chusen Aun, kesuksesan usaha adalah tentang membangun hubungan baik dengan pelanggan serta menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif.

Ia optimis bahwa Ijoijoan Kitchen akan terus berkembang, dan menjadi inspirasi bagi para pengusaha muda di Indonesia yang ingin memulai usaha dari nol.(Sei)

The post Raup Ratusan Juta Rupiah per Bulan, Chusen Aun Pemuda Asal Bogor Ini Merintis Ijoijoan Kitchen first appeared on Sukabumi Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *