BANDUNG– Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung antusias mengikuti kegiatan Pelatihan Foto Produk Bagi UMKM yang digelar di DOSS Superstore Bandung, Jalan Sunda, Kamis (10/7/2025).
Dalam pelatihan ini, para peserta belajar memotret produk mereka hanya dengan menggunakan smartphone, namun dengan hasil yang tak kalah profesional.
Pelatihan ini digagas oleh Komunitas Jurnalis Wartawan Foto Bandung (WFB) dan melibatkan sejumlah mitra binaan dari perusahaan besar seperti Bio Farma, PT INTI, BCA, bank bjb, OJK Regional 2 Jabar, Indosat, EIGER, Modena, hingga JNE. Tujuannya jelas: mengakselerasi kemampuan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan promosi digital masa kini.
Pelatihan ini menjadi salah satu bentuk sinergi nyata antara komunitas jurnalis dengan dunia usaha untuk mendukung UMKM naik kelas, khususnya dalam bidang pemasaran digital visual. Dengan peningkatan kualitas konten visual, UMKM Kota Bandung kini lebih siap bersaing di platform e-commerce dan media sosial.
Fotografer senior Dudi Sugandi, yang menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini, menekankan pentingnya kemampuan visual dalam dunia usaha.
“Diharapkan para pelaku UMKM dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengambil foto produk yang baik, menggunakan alat yang sederhana namun efektif, serta memanfaatkan media digital untuk meningkatkan daya tarik dan penjualan produk mereka,” jelas Dudi.
Tak hanya teori, pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung, sehingga peserta bisa langsung memotret produk mereka sendiri dengan teknik yang baru saja dipelajari. Mereka belajar bagaimana pencahayaan, komposisi, sudut pengambilan gambar, hingga editing ringan di ponsel bisa mengubah tampilan produk menjadi lebih menarik di mata konsumen.
Selain mempelajari teknik pengambilan gambar, peserta juga diberikan wawasan tentang pentingnya estetika visual dalam membangun brand image produk mereka. Narasumber dari WFB menekankan bahwa foto produk bukan sekadar dokumentasi, melainkan alat komunikasi visual yang mampu menyampaikan nilai dan kualitas suatu produk kepada konsumen secara instan. Dengan visual yang kuat, produk UMKM lebih mudah menarik perhatian calon pembeli, baik di media sosial maupun marketplace digital.
Tak hanya itu, para peserta juga diperkenalkan pada berbagai aplikasi editing foto sederhana yang dapat diakses langsung dari ponsel. Tujuannya adalah agar para pelaku UMKM dapat menyempurnakan hasil jepretan mereka sebelum diunggah ke platform digital. Mulai dari mengatur pencahayaan, memotong latar belakang, hingga menambahkan elemen estetis seperti watermark dan branding visual produk. Semua disampaikan dengan pendekatan yang mudah dipahami, tanpa harus memiliki latar belakang desain grafis.
Adapun, Manajer Hubungan Eksternal Bio Farma, Yuni Miyansari, pelatihan ini memberikan dampak langsung terhadap kemampuan promosi mandiri pelaku UMKM.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat. UMKM tidak hanya paham secara teori, tetapi juga bisa langsung praktik. Hanya dengan kamera smartphone, mereka mampu menghasilkan foto produk yang lebih menarik dan profesional. Dengan keterampilan mandiri, pelaku usaha dapat membuat konten promosi sendiri secara konsisten,” ungkap Yuni
Pelatihan ini pun mendapat respons positif dari para peserta. Banyak yang mengaku baru pertama kali mengetahui teknik sederhana namun efektif dalam memotret produk. Mereka merasa lebih percaya diri untuk mulai mempromosikan produk secara digital dengan visual yang lebih profesional.
Salah satu mitra binaan UMKM Modena, Trantri Isnawati mengaku sebelum nya tidak mengetahui sama sekali teknik fotografi bahkan tidak tahu aplikasi yang harus digunakan dalam handphone agar bisa memotret produk dengan baik.
“Harapannya, pelatihan semacam ini dapat terus digelar secara berkala, menjangkau lebih banyak pelaku UMKM di wilayah Bandung dan sekitarnya, sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi lokal melalui penguasaan keterampilan digital praktis,”pungkasnya. (*)