SUKABUMI – Penanganan pasca bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Sukabumi pada Desember 2024 dan Maret 2025 masih terus diintensifkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Bupati Sukabumi, Asep Japar, menyebut bahwa hingga saat ini belum seluruh penyintas bencana mendapatkan hunian tetap (huntap).
Bencana besar berupa banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi dalam dua periode tersebut menyebabkan kerusakan masif dan mengakibatkan banyak warga kehilangan tempat tinggal. Pemkab Sukabumi pun terus mengajukan usulan bantuan relokasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Itu sebetulnya sudah diusulkan oleh BNPB, mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa terealisasi. Memang jumlahnya cukup banyak, tapi sebagian sudah mendapat huntap dan hunian sementara (huntara). Untuk kejadian besar pada 4 Desember itu sangat banyak, mudah-mudahan bisa segera tertangani,” ujar Bupati yang akrab disapa Asjap, usai menghadiri acara Silaturahmi Relawan Bencana di Bumi Mandiri Center, Kadudampit, Sabtu (12/7/2025).
Salah satu kendala utama dalam proses relokasi adalah ketersediaan lahan. Meski Kabupaten Sukabumi memiliki banyak lahan perkebunan, menurut Asjap, tidak semua lahan dapat langsung digunakan untuk relokasi.
“Ketika ingin membangun huntap, kami masih terkendala soal lahan. Harapannya, tanah milik PTPN atau perusahaan lain bisa dihibahkan atau dimanfaatkan untuk keperluan relokasi warga terdampak,” jelasnya.
Penanganan pasca bencana, lanjut Asjap, juga didukung oleh para relawan dari dalam maupun luar Sukabumi. Namun demikian, anggaran untuk pembangunan huntap dan fasilitas lainnya masih dalam proses pengajuan.
“Insya Allah kita bersama relawan sudah mengusulkan ke BNPB dan sekarang sedang menunggu prosesnya,” ucapnya.
BACA JUGA: Bupati Asep Japar: Sukabumi Punya Potensi Pencak Silat Luar Biasa, IPSI Harus Gerak Terstruktur
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah ada 120 unit huntara yang dibangun dan dihuni oleh penyintas. Sebagian lainnya masih menempati rumah kontrakan.
“Total huntara yang sudah dibangun sebanyak 120 unit. Beberapa penyintas lainnya tinggal di rumah kontrakan karena keterbatasan hunian sementara,” terang Deden.
Ia menambahkan, pembangunan huntap juga masih berlangsung, termasuk di Kecamatan Lengkong, di mana sebanyak 20 unit hunian sedang dibangun oleh relawan.
“Hari ini, teman-teman relawan sudah menyelesaikan pembangunan 20 unit huntap di Lengkong. Mudah-mudahan bantuan dan fasilitas dari relawan bisa terus terealisasi,” tutupnya. (Ky)
The post Pemkab Sukabumi Terus Upayakan Relokasi dan Hunian Tetap bagi Korban Bencana first appeared on Sukabumi Ku.