Bandung — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara resmi memulai program Siskamling Siaga Bencana, sebuah inisiatif baru untuk memperkuat ketahanan wilayah dan meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi bencana. Program ini mengintegrasikan fungsi keamanan lingkungan dengan pemetaan kerawanan bencana di seluruh kelurahan.
Inisiasi program ini diawali dengan kegiatan monitoring di RW 3 Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Wali kota menjelaskan, program ini berjalan dengan basis catatan informasi dari RT dan RW. Tujuannya adalah untuk memetakan kondisi sosial dan kerawanan wilayah secara menyeluruh.
Dari hasil pemetaan awal di Kelurahan Babakan Ciamis, Pemkot Bandung menemukan sejumlah data penting. Sekitar 15 persen warga di wilayah tersebut masih berada di bawah garis kemiskinan, sebuah kondisi yang menjadi perhatian utama pemerintah.
“Kondisi ini menjadi perhatian Pemkot Bandung untuk memastikan layanan dasar, terutama kesehatan, dapat diakses kelompok rentan,” ujar Farhan.
Selain itu, program ini juga mengidentifikasi titik-titik rawan bencana. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kawasan bekas urugan sungai yang kini ditinggalkan penghuninya karena fondasi bangunan yang tidak stabil.
“Kawasan seperti ini harus jadi perhatian agar bisa diantisipasi sejak dini.” Pungkas Farhan (**)
Siskamling Siaga Bencana akan dilaksanakan secara bertahap. Gelombang pertama menyasar 151 RW, dilanjutkan 150 RW pada tahap berikutnya, hingga akhirnya seluruh wilayah Kota Bandung teridentifikasi. Seiring dengan pemetaan ini, Pemkot juga menjalankan program Prakarsa (sebelumnya PIPPK) yang memungkinkan setiap RW mengajukan kebutuhan bantuan dan berpeluang mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp100 juta.
“Jika hasilnya bagus, anggaran bisa ditambah melalui program wajib lain,” terang Farhan, menunjukkan komitmen Pemkot untuk mengoptimalkan program ini.
Dalam pelaksanaannya, Pemkot Bandung menggandeng empat perangkat daerah utama untuk mitigasi bencana: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP).