SUKABUMI – Haru bercampur pilu menyelimuti keluarga Saodah (56), warga Kampung Nangerang RT 46/11, Desa Purasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Setelah 16 tahun hilang kontak saat bekerja di Timur Tengah, Saodah akhirnya pulang ke kampung halaman dalam kondisi penuh luka dan kenangan kelam.
Saodah berangkat menjadi asisten rumah tangga pada April 2009. Namun, sejak itu komunikasinya dengan keluarga terputus. Ia dilarang menggunakan telepon dan surat menyurat. Bahkan, Saodah mengaku sering disiksa, diborgol, dijemur di terik matahari, hingga nyaris menjadi korban pelecehan.
“Saya diperlakukan seperti bukan manusia. Setiap hari dihina, dipukul, bahkan pernah dirantai. Tidak pernah saya rasakan kebebasan selama di sana,” ungkap Saodah saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: Diduga Alami Masalah Keluarga Pria di Sukaraja Nekad Akhiri Hidup Di Kamar Mandi
Ia memperlihatkan bekas luka di tubuhnya, saksi bisu atas penderitaan panjang yang dialami. “Luka-luka ini jadi pengingat betapa kerasnya hidup saya selama 16 tahun,” katanya lirih.
Keluarga di Sukabumi sempat pasrah. Karena tak ada kabar selama bertahun-tahun, mereka bahkan mengira Saodah sudah meninggal dunia. Namun, usaha tak kenal lelah mencari informasi akhirnya membuahkan hasil.
Tiga bulan lalu, setelah mendesak majikan melalui nomor kontak yang diperoleh dari perusahaan penyalur tenaga kerja, Saodah akhirnya dipulangkan. Pertemuan pertama dengan keluarga pun penuh air mata.
Baca Juga: Kasus Keracunan MBG di Palabuhanratu, Anggota DPRD Jabar Desak Dinkes Sukabumi Perketat Pengawasan
Meski akhirnya bisa kembali, hak Saodah jauh dari layak. Dari total gaji yang seharusnya mencapai Rp1,5 miliar selama 16 tahun, ia hanya menerima Rp140 juta.
“Saya hanya ingin menikmati sisa hidup dengan keluarga. Semoga tidak ada lagi TKI yang mengalami nasib seperti saya,” harapnya.
Kisah Saodah menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia.
The post 16 Tahun Dianggap Meninggal, Saodah Akhirnya Pulang ke Sukabumi dengan Luka dan Air Mata first appeared on Sukabumi Ku.