Sukabumi Jadi Kota ODF 100%, Pemerintah Siap Perluas Program Sanitasi Aman

SUKABUMI – Kota Sukabumi resmi menyandang status 100% Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan, setelah hasil Rapat Pleno Verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Tim STBM Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Sukabumi menyatakan seluruh wilayah telah memenuhi indikator sanitasi layak.

Rapat pleno yang digelar di Ruang Pertemuan Setda Kota Sukabumi ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, Ketua Tim STBM Jawa Barat, Agus Sukandar, serta perwakilan perangkat daerah, kecamatan, dan kelurahan. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari verifikasi lapangan yang dilaksanakan sehari sebelumnya di beberapa titik sampel dari seluruh kecamatan.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim STBM Provinsi Jawa Barat, Agus Sukandar, menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan, dengan melibatkan sekitar 30% wilayah sebagai sampel verifikasi.

“Dari hasil verifikasi, tidak ditemukan lagi masyarakat yang melakukan praktik buang air besar sembarangan. Semua warga telah memiliki fasilitas sanitasi layak, seperti septic tank rumah tangga yang memenuhi standar,” ungkapnya.

Meski demikian, Agus menekankan pentingnya penguatan sanitasi aman, terutama terkait perawatan septic tank secara berkala dan pengelolaan limbah rumah tangga. Ia juga menyoroti perlunya edukasi lanjutan terhadap masyarakat agar tidak membuang popok atau limbah WC ke saluran air.

“Kami berharap capaian ini menjadi langkah awal menuju sanitasi aman dan berkelanjutan. Edukasi dan pengawasan tetap harus dilakukan agar tidak terjadi kemunduran,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan Kota Sukabumi sebagai daerah 100% ODF. Namun ia menegaskan bahwa pencapaian ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari komitmen baru.

“ODF adalah pintu masuk menuju perilaku hidup bersih dan sehat. Ini bukan sekadar urusan fasilitas, tapi tentang membangun karakter masyarakat yang sadar kebersihan dan tanggung jawab lingkungan,” ujar Bobby.

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program melalui aksi nyata, mulai dari pengelolaan sampah, perbaikan drainase, hingga penyediaan fasilitas sanitasi rumah tangga. Pemerintah Kota, kata dia, akan terus memperluas pembangunan septic tank komunal bagi wilayah yang belum memiliki sarana memadai.

“Kami ingin memastikan setiap warga tidak hanya memiliki rumah layak, tetapi juga hidup dengan sanitasi yang sehat dan bermartabat. Sanitasi adalah cermin peradaban,” tegasnya.

Lebih jauh, Bobby mengajak seluruh elemen masyarakat — mulai dari lurah, RW, kader kesehatan, hingga organisasi sosial — untuk memperkuat pelaksanaan lima pilar STBM, yaitu:

1. Stop buang air besar sembarangan (BABS)

2. Cuci tangan pakai sabun

3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga

4. Pengelolaan sampah rumah tangga

5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga

Menurutnya, keberhasilan ODF harus menjadi momentum menuju safe sanitation yang lebih komprehensif.

“Kita tidak boleh berhenti di ODF. Tujuan akhirnya adalah sanitasi aman yang benar-benar melindungi kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Menutup arahannya, Bobby mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga capaian ini melalui kebersamaan dan kepedulian lingkungan.

“Keberhasilan sanitasi bukan hanya capaian teknis pemerintah, tetapi hasil kesadaran kolektif seluruh warga Sukabumi. Kalau semua bergerak bersama, saya yakin Sukabumi akan menjadi kota yang bersih, sehat, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *