SUKABUMI – Patung penyu yang menjadi ikon utama di Alun-alun Gadobangkong, Jalan Kidang Kencana, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, telah rampung diperbaiki dan kembali dipasang pada Selasa, 1 Juli 2025.
Perbaikan dilakukan menyusul ramainya perbincangan publik beberapa waktu lalu terkait kerusakan pada bagian dalam patung, yang sempat menunjukkan material seperti potongan bambu dan kardus. Hal itu memicu dugaan bahwa bahan pembuatannya tidak sesuai standar.
Namun, Imran Firdaus selaku kontraktor proyek menjelaskan bahwa material utama patung tersebut sebenarnya menggunakan rangka besi, fiberglass, resin, serta finishing cat khusus. Proses perbaikannya berlangsung sekitar satu bulan dengan anggaran sesuai RAB sebesar Rp30 juta.
“Yang terlihat saat rusak itu kemungkinan hanya lapisan awal pelindung sebelum proses finishing,” terang Imran saat ditemui pada Rabu, 2 Juli 2025.
Ia juga menekankan bahwa replika penyu ini adalah karya seni, bukan patung beton atau pahatan batu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak salah menafsirkan fungsi dan bentuk struktur tersebut.
“Sekarang sudah diperbaiki total dengan bahan yang lebih kuat dan kokoh,” tambahnya.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna Agenda Pengambilan Keputusan Dua Raperda
Lebih lanjut, Imran mengajak warga Palabuhanratu untuk ikut menjaga dan merawat patung penyu sebagai bagian dari upaya mempercantik Alun-alun Gadobangkong yang menjadi ruang terbuka hijau (RTH) strategis dan destinasi wisata lokal.
“Ikon seperti ini penting untuk mendukung pariwisata. Kalau dijaga bersama, tempat ini bisa jadi daya tarik wisatawan,” ujarnya.
Menanggapi informasi hoaks yang sempat viral di media sosial terkait klaim biaya pembangunan patung penyu mencapai Rp15 miliar, Imran menyayangkan adanya narasi yang menyesatkan publik.
Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Kumpulkan Seluruh Kepala Sekolah, Ada Apa?
“Kami harap warga dan para konten kreator lebih bijak. Jangan asal membuat narasi tanpa data. Cek fakta dulu agar tidak menimbulkan keributan atau merugikan pihak lain,” tegasnya.
Imran juga menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Alun-alun Gadobangkong sebagai ruang publik yang bersih, aman, dan berdaya tarik.
“Kalau kita rawat bersama, Alun-alun Gadobangkong bisa menjadi kebanggaan dan simbol positif bagi Palabuhanratu,” pungkasnya. (Ndiw)
The post Patung Penyu Ikonik di Alun-Alun Gadobangkong Kembali Dipasang, Ini Penjelasan Kontraktor Terkait Material yang Sempat Viral first appeared on Sukabumi Ku.