Pencarian Korban Longsor Salawu Tasikmalaya Masuki Hari Keempat, Hasil Masih Nihil

TASIKMALAYA – Memasuki hari keempat pascalongsor di Blok Cihaniwung, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, tim pencarian gabungan masih terus berjibaku menemukan dua warga yang diduga tertimbun material longsor. Sejak Sabtu (28/6/2025), upaya pencarian terus berlangsung meski menghadapi medan ekstrem dan cuaca yang tak bersahabat.

Dua korban yang hingga kini belum ditemukan adalah Acu (65) dan Amin (60), warga setempat yang tengah bekerja di sawah saat peristiwa terjadi. Longsor datang tiba-tiba, mengubur area persawahan dengan material tanah, batu, dan pepohonan dari lereng yang longsor usai diguyur hujan deras.

Medan Curam, Pencarian Dilakukan Manual

longsor salawu6
Proses pencarian korban longsor Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Foto: istimewa/tasikmalayaku.id

Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengatakan bahwa sejak hari pertama pencarian, tantangan utama adalah medan yang curam dan sulit dijangkau. Lokasi longsor berada di lereng perbukitan dengan akses jalan sempit dan licin, menyulitkan pergerakan alat berat maupun kendaraan evakuasi.

BACA JUGA : Pohon Durian Jadi Titik Harapan, Hari Ketiga Tim SAR Masih Cari Dua Korban Longsor di Salawu

“Alat berat tidak bisa masuk karena jalanan sempit dan rawan amblas. Seluruh proses pencarian dilakukan secara manual menggunakan cangkul, pompa air, dan selang,” kata Jembar saat ditemui di posko darurat, (2/7/2025).

Selain keterbatasan peralatan, cuaca ekstrem juga menjadi hambatan. Hujan deras yang mengguyur kawasan Salawu sejak sore hari seringkali memaksa tim menghentikan pencarian demi keselamatan personel di lapangan.

“Hujan membuat tanah menjadi labil dan air menggenang di beberapa titik longsoran. Bahkan anjing pelacak (K-9) belum bisa mendeteksi keberadaan korban karena lokasi tertutup material berat dan air,” tambahnya.

Durasi Kerja Terbatas dan Risiko Tinggi

Proses pencarian dibatasi maksimal tujuh jam per hari. Hal ini mengikuti protokol keselamatan kerja di medan berisiko tinggi. Dalam sehari, tim harus bekerja cepat sebelum hujan datang, karena potensi longsor susulan tetap tinggi.

Tim gabungan terdiri dari personel Basarnas, Tagana, TNI-Polri, relawan BPBD, PMI, hingga masyarakat setempat. Koordinasi lintas instansi menjadi kunci, namun kondisi di lapangan sangat menantang.

“Setiap hari kami memulai sejak pagi, tapi saat mendung mulai pekat, pencarian harus dihentikan. Kita tidak bisa mengambil risiko,” ujar salah satu anggota tim SAR dari Basarnas Bandung.

Bupati Turun Tangan, Pastikan Dukungan Penuh

longsor cecep1
Proses pencarian korban longsor Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Foto: istimewa/tasikmalayaku.id

Pada hari keempat pencarian, Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin turun langsung ke lokasi. Ia meninjau titik longsor dan berdialog dengan tim SAR serta keluarga korban. Cecep menyatakan proses pencarian akan dimaksimalkan hingga tujuh hari sesuai prosedur dari Basarnas.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat korban bisa ditemukan. Tapi kalau sampai hari ketujuh belum berhasil, kami akan duduk bersama keluarga untuk menentukan langkah lanjutan,” ujarnya.

BACA JUGA : Evakuasi Korban Longsor Salawu Terkendala Cuaca, Polres Tasikmalaya Bangun Posko Darurat

Cecep juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan memastikan dukungan penuh dari pemerintah daerah, baik secara logistik, psikologis, maupun teknis.

“Kami sangat menghargai semangat tim di lapangan. Saya juga sampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya haru.

Tebalnya Material Longsor Jadi Kendala Terbesar

Menurut pantauan di lapangan, ketebalan material longsor di beberapa titik mencapai lebih dari dua meter. Tanah bercampur dengan akar pepohonan dan bebatuan besar membuat proses penggalian menjadi lambat.

“Kita fokus di tiga titik yang diduga tempat terakhir korban terlihat. Tapi sampai hari ini masih nihil. Kendalanya banyak, dari ketebalan material, cuaca, sampai pergerakan tanah yang tidak stabil,” kata Komandan Operasi Basarnas di lokasi.

longsor salawu7
Proses pencarian korban longsor Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Foto: istimewa/tasikmalayaku.id

Pencarian pun diperluas ke beberapa sisi, termasuk saluran air dan lereng bawah. Namun, sampai sore hari keempat, tanda-tanda keberadaan korban masih belum ditemukan.

Harapan Terus Dijaga di Tengah Ketidakpastian

Meski lelah dan tertekan, tim SAR tetap berupaya maksimal. Setiap hari, keluarga korban menanti dengan penuh harap di posko sambil memanjatkan doa agar pencarian segera membuahkan hasil.

“Kami hanya bisa berdoa dan berharap mereka segera ditemukan. Terima kasih untuk semua yang sudah membantu,” ungkap salah satu anggota keluarga korban dengan mata berkaca-kaca. (*)

<p>The post Pencarian Korban Longsor Salawu Tasikmalaya Masuki Hari Keempat, Hasil Masih Nihil first appeared on Tasikmalaya Ku.</p>

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *