Lagi, Tambang Galunggung Disorot, JAMAN Muda: Ini Bukan Sekadar Ekonomi, Tapi Keselamatan Warga

TASIKMALAYA – Ancaman kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang di kawasan hutan Perhutani Gunung Galunggung kembali menuai sorotan. DPK Jaringan Kemandirian Nasional Muda (JAMAN Muda) Tasikmalaya menilai maraknya aktivitas tambang sudah merugikan masyarakat dan mengancam ekosistem.

“Masalah tambang di Galunggung bukan sekadar persoalan ekonomi, tapi menyangkut keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” ujar Ketua JAMAN Muda Tasikmalaya, Fadlan Syahrizal, Kamis malam (28/8/2025).

Fadlan menyebut, pencemaran akibat tambang di lereng Galunggung sudah menimbulkan persoalan serius bagi masyarakat sekitar. Selain merusak aliran sungai dan lahan pertanian, aktivitas tambang juga dikhawatirkan meningkatkan risiko bencana alam.

BACA JUGA : Anggaran Sekda Tasikmalaya Sentuh Puluhan Miliar, JAMAN: Efisiensi Hanya Jargon

“Kalau ini terus dibiarkan, generasi mendatang yang akan menanggung akibatnya. Tambang yang tidak terkendali berpotensi memicu longsor dan rusaknya sumber air,” katanya.

JAMAN Muda menilai, lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah dan legislatif membuat aktivitas tambang ilegal kian leluasa.

“Setiap kerugian akibat tambang di Gunung Galunggung tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab para pengelola, termasuk pemerintah daerah yang lalai dalam pengawasan,” tegas Fadlan.

tambang pasir 2
Aktivitas tambang pasir di kaki Gunung Galunggung.

Lima Tuntutan JAMAN Muda

Dalam surat resmi yang telah dilayangkan sebelumnya, JAMAN Muda menyampaikan lima poin tuntutan strategis yang harus dibahas dalam RDPU, yakni:

  1. Pemeriksaan menyeluruh terhadap kawasan hutan yang ditambang.

  2. Penindakan hukum tegas terhadap pengusaha tambang ilegal.

  3. Reformasi sistem pengawasan agar tidak terjadi pembiaran.

  4. Publikasi terbuka pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

  5. Kehadiran langsung para pengusaha tambang Gunung Galunggung dalam forum RDPU.

Menurut Fadlan, persoalan tambang di Galunggung sudah lama dikeluhkan warga sekitar. Penundaan agenda RDPU oleh DPRD justru menambah kekecewaan masyarakat yang menunggu kejelasan.

“Kalau DPRD serius membela kepentingan rakyat, mereka harus memastikan forum ini segera terlaksana. Jangan sampai publik menilai lembaga legislatif lebih berpihak kepada pengusaha tambang,” ujarnya.

JAMAN Muda menegaskan akan terus mengawal isu lingkungan Galunggung, bahkan siap menggandeng berbagai elemen masyarakat sipil. “Penundaan bukan alasan untuk diam. Kami akan terus mendesak agar kerusakan lingkungan dihentikan sebelum terlambat,” pungkas Fadlan. (rzm)

<p>The post Lagi, Tambang Galunggung Disorot, JAMAN Muda: Ini Bukan Sekadar Ekonomi, Tapi Keselamatan Warga first appeared on Tasikmalaya Ku.</p>

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *