jabarku.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendorong Pemerintah Kabupaten Sukabumi memanfaatkan bambu sebagai bahan utama dalam pembangunan dan menjadikannya identitas daerah. Menurut Dedi, bambu memiliki potensi besar yang selama ini belum dimaksimalkan.
“Bambu terbaik di Jawa Barat itu dari Sukabumi. Sayangnya, pemerintah belum menggunakan bambu sebagai ornamen pembangunan Kabupaten Sukabumi,” kata Dedi dalam pidatonya.
Dedi menegaskan bahwa penggunaan kayu dalam pembangunan justru dapat merusak lingkungan seperti sungai, pegunungan, dan ekosistem lainnya. Ia mengajak pemerintah daerah beralih ke bambu yang lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai seni tinggi.
“Mari kembali ke bambu. Bambu bisa digunakan untuk membuat meja bahkan untuk karya arsitektur yang seninya tingkatnya tinggi,” ucapnya.
Menurut Dedi, pembangunan harus memiliki filosofi dasar yang jelas. Ia bahkan mendorong Sukabumi melakukan branding berbasis bambu.
“Ke depan, branding Sukabumi harus menjadi pembangunan berarsitektur bambu,” tegasnya.
Selain ramah lingkungan, Dedi menilai konsep ini juga akan menguntungkan perekonomian lokal.
“Kalau pembangunan berbasis ekosistem, dana Rp3,4 triliun yang masuk ke Sukabumi harus berputar di Sukabumi, jangan keluar dari Sukabumi,” jelasnya.
Dedi berharap dengan fokus pada bambu, Sukabumi bisa memiliki ciri khas pembangunan yang unik sekaligus memperkuat siklus ekonomi daerah.
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Sukabumi dalam rangka Hari Jadi ke-155 Kabupaten Sukabumi yang digelar di Gedung DPRD, Palabuhanratu, Rabu (10/9/25), menjadi momentum kebersamaan dalam mewujudkan kemajuan daerah.
Acara ini dihadiri Bupati Sukabumi Asep Japar, Wakil Bupati Andreas, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, jajaran Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, hingga undangan lainnya.
The post KDM Dorong Kabupaten Sukabumi Gunakan Bambu untuk Branding Pembangunan Daerah first appeared on Sukabumi Ku.