Wow… Kasus Kanker di Kota Tasikmalaya: 36 Meninggal Dunia pada Awal 2025

Kota Tasikmalaya kembali dikejutkan dengan tingginya angka kematian akibat kanker. Memasuki awal tahun 2025, tercatat 36 orang meninggal dunia dari total 347 kasus kanker yang terdata oleh Dinas Kesehatan setempat. Angka ini menunjukkan bahwa penyakit mematikan ini masih menjadi ancaman serius.

Dari ratusan kasus yang terdeteksi, kanker payudara mendominasi dengan 208 penderita, sementara kanker serviks menempati posisi kedua dengan 14 kasus. Jumlah ini menjadi indikator bahwa perempuan masih menjadi kelompok yang paling rentan terhadap serangan kanker di Kota Tasikmalaya.

Untuk menekan laju penyebaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah menggulirkan program pemeriksaan kanker gratis yang bersifat proaktif. Pelayanan ini tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan, tetapi juga secara langsung ke lingkungan masyarakat melalui sistem jemput bola.

“Selama ini kami terus bergerak melakukan pemeriksaan gratis kepada warga. Konsep jemput bola ini kami lakukan agar deteksi dini kanker bisa lebih maksimal,” ujar Uus Supangat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, pada Selasa, 29 April 2025.

Uus menjelaskan bahwa kasus terbanyak masih didominasi kanker payudara dengan 208 kasus, diikuti kanker serviks sebanyak 14. Sayangnya, 36 jiwa tak dapat diselamatkan, sebagian besar karena keterlambatan diagnosis akibat kurangnya deteksi dini.

Tingginya angka ini menjadi alarm keras bagi masyarakat. Jangan menunggu gejala parah muncul—deteksi dini sangat menentukan harapan hidup penderita kanker. “Dengan adanya program layanan jemput bola yang kami namakan Valling Cantix Manis, kami optimis angka kasus bisa ditekan secara signifikan,” kata Uus penuh harap.

Program deteksi dini ini dilakukan melalui metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) untuk kanker serviks dan Sadania (pemeriksaan payudara klinis) untuk kanker payudara. Keduanya bisa dilakukan tanpa harus datang ke puskesmas, cukup menunggu di rumah ketika armada layanan keliling datang.

Meski target nasional hanya empat kasus per 100 ribu penduduk, rendahnya kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan diri membuat angka ini sulit dicapai. Penyuluhan dan pendekatan personal menjadi strategi yang kini dikedepankan.

Dinkes Tasikmalaya tak tinggal diam. Melalui armada layanan keliling yang menyasar pemukiman padat, upaya deteksi dini akan terus digencarkan. “Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang kita menyelamatkan nyawa,” tutup Uus. (*)

The post Wow… Kasus Kanker di Kota Tasikmalaya: 36 Meninggal Dunia pada Awal 2025 first appeared on Tasikmalaya Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *