SUKABUMI – Warga Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi pemerintah segera membangun jembatan permanen yang lebih layak untuk menggantikan Jembatan Gantung Leuwidingding yang berlokasi di Kampung Leuwidingding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah. Selama ini, mereka masih mengandalkan jembatan gantung yang kondisinya juga perlu diperbaiki.
Ketua RW 01 Desa Tanjungsari, Saepulloh, mengatakan jembatan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat, terutama petani dan pekerja pabrik yang setiap hari melintas hampir 24 jam. Selain jembatan gantung tua, ada jembatan lain yang dibangun melalui program sebuah stasiun televisi nasional sekitar tahun 2000. Namun, kondisinya kini juga kurang memadai.
“Warga sebenarnya tidak berharap jembatan gantung seperti ini. Minimal jembatan yang bisa dilalui roda empat. Itu sudah sangat membantu,” kata Saepulloh kepada wartawan belum lama ini.
Ia menjelaskan, kondisi jembatan yang rapuh dan sempit membuat aktivitas masyarakat terganggu, termasuk dalam mendistribusikan hasil pertanian. Akibatnya, perekonomian warga di wilayah tersebut berjalan lambat dan masih tertinggal.
“Kalau akses jalan dan jembatan ini baik, kehidupan dan ekonomi masyarakat pasti meningkat,” ujarnya.
Menurut Saepulloh, jembatan ini tidak hanya penting bagi warga sekitar, tetapi juga perusahaan, termasuk pabrik semen SCG, karena bahan baku produksi diambil dari wilayah tersebut.
Selain itu, jembatan ini menjadi jalur utama anak-anak sekolah dan penghubung antar desa di beberapa kecamatan.
Desa yang terhubung oleh jembatan ini di antaranya Desa Sirnaresmi di Kecamatan Gunungguruh, Desa Parakanlima di Kecamatan Cikembar, Desa Tanjungsari di Kecamatan Jampangtengah, serta Desa Wangunreja dan Desa Sukamaju di Kecamatan Nyalindung.
Ia mengaku sudah dua kali mengajukan proposal bantuan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), namun hingga kini belum mendapat tanggapan.
“Harapan kami jembatan ini bisa segera dibangun, karena benar-benar menjadi urat nadi perekonomian dan pendidikan warga,” pungkas Saepulloh.