SUKABUMI – Upaya menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Sukabumi terus digelorakan. Bukan hanya agenda seremonial, melainkan langkah nyata yang mengusung filosofi lokal,
“Leuweung Hejo Rakyat Ngejo” atau hutan hijau, masyarakat sejahtera.
Semangat itu tercermin dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kebijakan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Jampangkulon. Rakor ini melibatkan tiga kecamatan, yakni Jampangkulon, Cimanggu, dan Kalibunder, yang dikenal memiliki kawasan hutan dengan fungsi vital bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Kepala Bagian SDA Setda Kabupaten Sukabumi, Arsyad, menyebut bahwa keberhasilan konservasi tidak bisa berdiri sendiri. Menurutnya, butuh kolaborasi lintas sektor agar kebijakan konservasi benar-benar berdampak pada masyarakat.
Baca Juga: Polda Jabar Turun Tangan Dalami Kasus TPPO Wanita Sukabumi di China
Sementara itu, Hamdan dari Satgas SDA Jampangkulon menekankan urgensi reboisasi dan pentingnya perubahan status hutan produksi menjadi hutan lindung. Ia mengingatkan bahwa krisis air dan bencana hidrometeorologi tak bisa diatasi tanpa langkah strategis tersebut.
“Kami mendorong aksi nyata, bukan hanya wacana. Dengan semangat Leuweung Hejo Rakyat Ngejo, hutan yang terjaga akan memberi kesejahteraan bagi warga,” ujarnya.
Lebih dari sekadar rapat, forum ini menjadi penanda bahwa pelestarian lingkungan di Sukabumi adalah agenda bersama. Harapannya, visi besar “Sukabumi Mubarokah” dapat terwujud, di mana kelestarian alam menjadi investasi berharga bagi generasi mendatang.