SUKABUMI – Lebih dari sekadar perolehan medali, keberhasilan atlet SMAN 1 Surade di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Barat XIV menjadi cerminan dedikasi, kerja keras, dan dukungan penuh dari sekolah, pelatih, serta lingkungan sekitar.
Carissa Huwaidah, siswi SMAN 1 Surade, tampil luar biasa di nomor tolak peluru hingga berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Kabupaten Sukabumi. Sementara rekan satu sekolahnya, Dirli Nugraha, turut menyumbangkan medali perunggu di nomor lempar lembing. Prestasi keduanya tidak hanya memecah kebuntuan kontingen Sukabumi, tetapi juga membangkitkan semangat para atlet dari cabang olahraga lain.
Kebanggaan semakin terasa ketika bendera Kabupaten Sukabumi berkibar di Venue Atletik Arcamanik, Kota Bandung. Suasana podium tak hanya diwarnai sorak kemenangan, tetapi juga rasa haru atas perjuangan panjang yang telah dilalui para atlet.
Baca Juga: Gempa Puluhan Kali Sukabumi Dipicu Sesar Bayah-Salak, Ini Penjelasan Badan Geologi
Wakasek Humas SMAN 1 Surade, Dian Wardiana, menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi anak didiknya. Ia juga menyoroti peran penting guru PJOK, Rami Paisal, yang konsisten membina para siswa hingga mampu menorehkan prestasi di tingkat provinsi.
“Prestasi ini bukan hanya milik Carissa dan Dirli, tapi juga bukti kerja keras guru, pelatih, dan dukungan semua pihak. POPDA Jabar yang diikuti 37 kota/kabupaten ini menjadi panggung pembuktian bahwa disiplin dan semangat pantang menyerah bisa membawa hasil yang luar biasa,” ujarnya, Kamis (24/9/2025).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sukabumi, Kamis 25 September 2025
Sementara itu, Ketua PASI Kabupaten Sukabumi, Sukandar, menekankan bahwa prestasi ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda lain di sekolah-sekolah Kabupaten Sukabumi. Ia menilai, capaian Carissa dan Dirli dapat menjadi modal penting untuk menghadapi ajang yang lebih besar, termasuk Babak Kualifikasi Porprov 2025 dan Porprov Jabar 2026.
Lebih dari sekadar angka medali, perjalanan Carissa dan Dirli mengingatkan bahwa olahraga di tingkat pelajar adalah ruang pembentukan karakter. Disiplin, kerja sama, semangat juang, serta dukungan moral dari guru dan sekolah, menjadi fondasi yang sama pentingnya dengan latihan fisik.
Keberhasilan dua atlet muda asal Surade ini sekaligus menegaskan, sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga wadah pengembangan bakat yang dapat membawa nama daerah, bahkan bangsa, ke tingkat yang lebih tinggi.