Ketua DPRD Cimahi Selesaikan Masalah di Fraksi Gerindra, Politisi PPP Fitryani Merasa Kecewa

DPRD Cimahi
Anggota DPRD Kota Cimahi, Fitriyani Angelina Silaban, memberikan pernyataan, di Gedung DPRD Cimahi, Senin 5 Mei 2025. (AZZURRI /JABARKU.ID).

CIMAHI– Fitriyani Angelina Silaban, anggota DPRD Kota Cimahi, kecewa namanya tak tercantum dalam kepanitian khusus (Pansus). Dengan begitu, sebagai perwakilan rakyat, otomatis tidak bisa memberikan ide maupun gagasan hingga aspirasi dari masyarakat.

Fitryani yang merupakan satu-satunya dewan terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mangaku, dirinya memilih Fraksi Gerindra lantaran PPP Cimahi hanya memiliki satu kursi saja.

“Kalau seperti ini, percuma saja kita bareng satu fraksi di Gerindra tapi, minim keterbukaan. Kebijakan ini perlu diperjelas agar semua pihak tidak ada yang dirugikan terlebih, dalam Pansus ini diperlukan ide dan gagasan yang inovatif,” ungkap Fitriyani.

Kata dia, awal mula diketahui bahwa dirinya tidak termasuk dalam Pansus manapun, pada saat tanggal 17 April 2025 lalu, ketika dilaksanakan rapat Paripurna pembentukan Pansus.

“Saya jelas heran, kenapa nama saya tidak ada dalam Pansus manapun. Ditambah lagi, Fraksi Gerindra memberikan alasan bahwa saya tidak dimasukan ke Pansus itu karena dinilai cacat prosedur,” ujar dia, mempertanyakan.

Dengan tidak terlibat dalam anggota Pansus, otomatis dirinya tidak dapat memberikan ide-ide dan juga tidak bisa membawa aspirasi dari masyarakat.

“Meski kecewa, saya bakal minta maaf jika dinilai memiliki kesalahan. Namun, baru kali ini dirinya tidak dilibatkan Pansus. Saya pribadi, merasa sejauh ini tidak ada kesalahan maupun bermasalah dengan Fraksi Gerindra,” ungkapnya.

Polemik yang terjadi di internal anggota dewan tersebut diluruskan oleh Ketua DPRD Cimahi Wahyu Widiyatmoko. Dia mengakui jika Pansus adalah utusan dari fraksi. Sehingga, tidak dilibatkannya Fitriyani dalam Pansus adalah kewenangan dari Fraksi Gerindra, baik dari pimpinannya, kemudian ketua fraksi, sekretarisnya yang masuk jajaran fraksi.

“Jadi merekalah yang berwenang dalam keanggotaan Pansus,” kata Wahyu.

Kendati demikian, Wahyu mengaku sebagai pimpinan dewan mempunyai tanggung jawab moral. Sehingga, dia pun akan tetap berupaya agar lembaga yang dipipinnya tetap berjalan dengan baik.

“Saya sudah berbicara kepada fraksi gabungan Partai Gerindra dan Partai PPP tersebut dan berupaya untuk komunikasi dengan Ketua DPC Gerindra dan Ketua DPC PPP. Tapi, upaya itu belum terlaksana karena kesibukan masing-masing,” ungkapnya.

Pertemuan dengan yang bersangkutan, kata Wahyu, dirinya sudah jauh-jauh hari berupaya sejauh yang bisa saya lakukan untuk berkomunikasi antara pak Agus (Ketua DPC PPP) dengan pak Bambang (Ketua DPC Gerindra),” tuturnya. (Zuri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *