Gerakan Wakaf Uang Makin Luas, Kampung Wakaf ke-13 Hadir di Cikundul

SUKABUMI – Gerakan wakaf di Kota Sukabumi terus menorehkan langkah maju. Kini, Kampung Wakaf ke-13 resmi terbentuk di Komunitas Ikatan Kader Posyandu (IKP), Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu.

Kegiatan peresmian dan sosialisasi tersebut digelar oleh Lembaga Wakaf Doa Bangsa (LWDB) bersama Badan Eksekutif Wakaf Daerah (BEWARA) Kota Sukabumi, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Cikundul.

Acara berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Camat Lembursitu Yudi, Lurah Cikundul Agus, KH Aceng Najmudin Nawawi selaku Ketua BEWARA Wakaf Kota Sukabumi, Sudar Fauzi dan Achmad Sutisna dari tim praktisi wakaf BEWARA, serta Tus Wahid, Direktur Lembaga Wakaf Doa Bangsa.

Dalam kegiatan ini, para kader Posyandu mendapatkan pemaparan mengenai pentingnya wakaf uang sebagai instrumen pembangunan ekonomi umat yang berkelanjutan. Melalui sesi interaktif dan simulasi digital wakaf, peserta memahami bahwa wakaf tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjadi sarana membangun Dana Abadi Kota Sukabumi untuk mendukung berbagai sektor — mulai dari pemberdayaan UMK, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat.

Pada tahap awal, dana yang dihimpun akan difokuskan pada pemberdayaan UMK melalui skema Qardhul Hasan, yakni pembiayaan tanpa bunga bagi pelaku usaha kecil.

Kesepakatan bersama di akhir kegiatan menghasilkan komitmen kuat dari komunitas IKP untuk berwakaf rutin setiap bulan, yang sekaligus menandai terbentuknya Kampung Wakaf Cikundul sebagai kampung wakaf ke-13 di Kota Sukabumi. Dengan demikian, Cikundul kini menjadi salah satu kelurahan dengan tiga titik kampung wakaf aktif, mengikuti jejak 12 kampung wakaf lain yang telah lebih dulu terbentuk di berbagai wilayah kota.

Ketua BEWARA, KH Aceng Najmudin Nawawi, dalam sambutannya menegaskan bahwa gerakan kampung wakaf merupakan manifestasi nyata partisipasi masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis spiritualitas.

“Ketika wakaf menjadi budaya, maka kesejahteraan bukan lagi harapan, tetapi kenyataan. Dan ibu-ibu kader Posyandu hari ini telah memberi contoh nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Wakaf Doa Bangsa Tus Wahid menambahkan, setiap rupiah wakaf uang yang dihimpun akan dikelola secara profesional, transparan, dan produktif melalui instrumen syariah seperti sukuk wakaf dan Qardhul Hasan.

“Insya Allah manfaatnya akan kembali ke masyarakat Cikundul dan seluruh Kota Sukabumi dalam bentuk program ekonomi umat,” ungkapnya.

Dengan berdirinya Kampung Wakaf Cikundul, semangat gerakan “Wakaf untuk Peradaban dan Kesejahteraan” semakin mengakar kuat di masyarakat, khususnya di kalangan perempuan dan kader kesehatan yang kini ikut ambil peran dalam membangun ekonomi umat.

Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kelurahan lain untuk ikut membentuk kampung wakaf serupa dan berkontribusi dalam mewujudkan Kota Sukabumi sebagai Kota Wakaf di Indonesia. (Ky)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *