Banjir Dayeuhkolot 2025: 2.000 KK Terdampak, Ketinggian Air Capai 120 Cm dan Akses Jalan Lumpuh

Banjir Dayeuhkolot

KAB. BANDUNG – Hingga Senin (3/11/2025) siang, banjir setinggi 60 hingga 120 sentimeter masih menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Genangan terparah terpantau di Kampung Bojongasih serta kawasan Jalan Raya Dayeuhkolot depan Ria Busana.

Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana, menyampaikan bahwa banjir telah melanda wilayahnya selama tiga hari berturut-turut. Dari 14 RW yang ada, 11 RW masih terendam.

Bacaan Lainnya

“Ini sudah hari ketiga banjir di Desa Dayeuhkolot. Ketinggian air paling tinggi mencapai 1 meter 20 sentimeter di RW 04,” ujar Yayan, Senin siang.

Yayan menjelaskan, sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir kali ini. Mayoritas warga masih bertahan di rumah masing-masing karena air belum mencapai lantai dua bangunan. Namun, 10 KK atau 24 jiwa telah dievakuasi ke posko pengungsian desa.

“Untuk pengungsi di posko ada 10 KK, 24 jiwa. Kami siapkan makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya,” katanya.

Banjir sebelumnya sempat memperlihatkan tanda-tanda surut pada Minggu (2/11/2025) sore. Namun hujan deras yang mengguyur Bandung selatan membuat debit Sungai Citarum kembali meningkat.

“Kemarin sempat surut sampai 50 sentimeter. Tapi karena hujan lagi semalam, air naik lagi. Pukul 2 dini hari air mencapai puncaknya, dan sampai jam 10 pagi tadi masih terus naik,” jelas Yayan.

Pantauan JabarKu.id di lapangan menunjukkan arus lalu lintas di Jalan Raya Dayeuhkolot lumpuh total. Pengendara roda dua maupun empat terpaksa memutar arah karena tinggi genangan tidak memungkinkan kendaraan melintas.

Warga terlihat menyeberangi jalan dengan bantuan bambu dan tali sebagai pegangan agar tidak terseret arus.

Sejak hari pertama banjir, Pemerintah Desa Dayeuhkolot telah menyiapkan langkah siaga darurat. Mulai dari penentuan jalur evakuasi, pembentukan tim logistik, hingga koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung,Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan Puskesmas.

“Tadi ada dua warga yang sakit, alhamdulillah langsung ditangani petugas Puskesmas,” tambah Yayan.

Pihak desa dan kecamatan mengimbau warga tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. BPBD Kabupaten Bandung juga terus memantau ketinggian debit Sungai Citarum dan anak sungainya.

“Warga jangan kembali ke rumah kalau air belum surut total. Keselamatan nomor satu,” tegas Yayan.

Relawan BPBD, TNI, Polri, dan Dinas Sosial masih berjaga di sejumlah titik untuk membantu evakuasi serta distribusi logistik.

Banjir Dayeuhkolot menjadi peristiwa tahunan yang berulang saat musim hujan. Posisi geografis kawasan ini yang berada di dataran rendah membuatnya rentan ketika debit sungai meningkat.

“Setiap musim hujan pasti begini. Kami cuma ingin ada solusi jangka panjang supaya kampung ini tidak terus jadi langganan banjir,” tutur seorang warga Bojongasih.(Ci Darma)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *