JABARKU.ID – Gelaran Bazaar Berdaya Bersama, sebuah acara puncak dari rangkaian Bootcamp Perintis Berdaya 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di Jalan Braga, Kota Bandung, Sabtu (21/6/2025).
Lebih dari 65 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, serta pelaku ekonomi kreatif yang telah mengikuti pelatihan intensif selama tiga hari (18–20 Juni) memamerkan dan memasarkan produk mereka langsung kepada publik, pelaku industri, dan lembaga pembiayaan. Tak sekadar bazaar, acara ini menjadi wahana nyata bagi usaha rakyat untuk tampil dan terkoneksi dengan ekosistem ekonomi yang lebih luas.
“Kami ingin pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak berhenti di ruang kelas. Harus ada panggung di mana pelaku usaha bisa tampil, tumbuh, dan terkoneksi langsung,” ujar Menko PM, Muhaimin Iskandar, saat membuka acara.
Salah satu program unggulan dalam bazaar ini adalah Coffee 101, sesi edukatif yang memperkenalkan kekayaan kopi lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Barista dari sejumlah provinsi menunjukkan proses seduh kopi tradisional secara interaktif, memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung.
Tak hanya menjadi ajang promosi dan penjualan, bazaar ini juga menghadirkan semangat berbagi pengetahuan, menjadikan produk lokal sebagai pusat apresiasi dan inspirasi. Stand-stand produk yang berpartisipasi mencerminkan inovasi, semangat belajar, dan pertumbuhan dari para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif yang baru saja menyelesaikan bootcamp.
Ruang Dialog: Menyatukan Suara Pelaku Usaha
Acara ini juga menghadirkan sesi dialog terbuka lintas sektor yang melibatkan para pelaku usaha, pemerintah, akademisi, dan komunitas. Dialog ini dirancang sebagai forum pertukaran aspirasi, tempat para peserta menyampaikan tantangan nyata di lapangan, serta sebagai ajang koordinasi strategis dalam merumuskan kebijakan pemberdayaan yang lebih adaptif dan relevan.
“Pemberdayaan ekonomi tidak bisa berjalan secara sepihak. Diperlukan ruang dialog yang setara,” tegas Menko PM.
Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran, juga menekankan pentingnya sinergi antarpihak untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Berdaya Bersama menjadi pilar utama, dengan fokus pada standarisasi pelatihan dan pendampingan usaha bagi UMKM, koperasi, dan pelaku ekonomi kreatif,” ujarnya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus mendukung pelaku usaha lokal dalam membangun ketahanan ekonomi berbasis komunitas.
Melalui Bazaar Berdaya Bersama, Kemenko PM menegaskan kembali komitmennya terhadap pembangunan ekonomi masyarakat yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kolaborasi.
Acara ini terbuka untuk umum dan menjadi momentum penting untuk mempertemukan berbagai pihak demi mewujudkan ekosistem pemberdayaan yang lebih kuat, berkeadilan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (*)