SUKABUMI – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti kondisi lingkungan di Kabupaten Sukabumi yang dinilainya menjadi akar penyebab terjadinya bencana alam berulang di wilayah tersebut. Ia menegaskan, bencana yang terjadi bukan semata-mata akibat faktor alam, melainkan karena ulah manusia yang merusak tata ruang dan membuka lahan tanpa perencanaan yang baik.
“Apakah betul itu disebabkan karena ada bukaan lahan? Nah, bukaan lahan itu peruntukannya untuk apa? Jadi problem Sukabumi itu satu: mau bolak-balik seperti apa pun, alamnya itu rusak,” ujar Dedi saat dimintai tanggapan oleh Wartawan terkait bencana di Sukabumi, Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga: Warga Sukarame Sukabumi Harap Relokasi Usai Longsor Timbun Lima Rumah
Menurutnya, meskipun pembangunan di Jawa Barat, termasuk di Sukabumi, terus digalakkan dengan alokasi anggaran yang besar, namun bencana tetap terjadi karena persoalan lingkungan di hulu tidak diselesaikan.
“Bayangkan, Provinsi Jawa Barat hari ini terus membangun. Berapa besar pembangunan di Sukabumi? Bahkan alokasinya juga besar. Tapi bencananya terus-terusan. Jadi tidak bisa hanya membangun infrastruktur di hilir, tetapi di atasnya juga harus diselesaikan,” tegasnya.
Dedi juga mengungkapkan bahwa pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi sebelumnya, ia telah meminta kepada Bupati setempat untuk meninjau ulang tata ruang daerah tersebut.
Baca Juga: Berbagi Tak Harus Menunggu Kaya: Fajar Kontara, Wakil Rakyat yang Dekat dan Peduli Warga
“Waktu Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, saya minta pada bupatinya, tata ruangnya diubah. Dan kemudian semua orang harus mentaati larangan alih fungsi lahan,” ucapnya.
Ia berharap seluruh pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, dapat menaati aturan tata ruang dan menjaga kelestarian alam.
“Mudah-mudahan semua orang mentaati, dan bupatinya bisa menerjemahkan apa yang menjadi keinginan alam keinginan gubernur juga untuk menjaga alam,” tutup Dedi.




















