Dikeluhkan Warga, Barier di Simpang Gunung Butak Dianggap Ganggu Arus Lalu Lintas

SUKABUMI – Sejumlah pengendara di kawasan simpang Gunung Butak, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan keberadaan barier pembatas jalan yang dinilai membahayakan pengguna jalan, terutama saat malam hari.

Barier dari bahan fiber dan beton itu terbentang dari arah Citepus menuju Palabuhanratu. Namun, penataannya yang semerawut membuat pengendara harus lebih waspada. Kondisi kian berisiko karena sebagian barier berada di tengah jalur lalu lintas tanpa dilengkapi penerangan memadai.

Bacaan Lainnya

“Ini sangat membahayakan pengguna jalan, terutama saat malam hari. Kami berharap pihak terkait seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP, atau Satlantas segera menindaklanjuti sebelum menimbulkan korban,” ujar Ugan Suganti (49), salah seorang pengendara, Jumat (17/10/2025).

Pengendara di kawasan simpang tiga Gunung Butak, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan keberadaan barier pembatas.
Pengendara di kawasan simpang tiga Gunung Butak, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan keberadaan barier pembatas. Foto: Sukabumikuid

Baca Juga: Wabup Andreas Resmikan Program Layanan Primer Terpadu di Puskesmas Kadudampit

Ugan menyebut, kondisi itu sudah berlangsung sejak libur Idulfitri lalu. Menurutnya, barier tersebut awalnya dipasang untuk mengatur arus satu arah selama musim wisata agar tidak terjadi kemacetan. Namun, setelah situasi kembali normal, pembatas itu justru dibiarkan tanpa penataan ulang.

“Dulu barier ini untuk sistem satu arah saat ramai wisatawan, tapi sekarang malah dibiarkan begitu saja dan bikin pengendara bingung,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan pengendara lain, Wildansyah (39). Ia mengatakan, sempat melihat warga berusaha memindahkan barier beton yang dianggap menghalangi jalan, tetapi gagal karena bobotnya terlalu berat.

Baca Juga: Rumah Kades Ciparay Roboh, Diduga Akibat Struktur Bangunan Rapuh

Wildansyah berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk menertibkan barier tersebut. Ia khawatir, bila dibiarkan, potensi kecelakaan akan semakin besar.

“Harusnya barier ini ditata ulang supaya arus lalu lintas lancar dan keselamatan pengguna jalan terjamin,” ujarnya.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait terkait penataan ulang barier di kawasan tersebut. Pengendara berharap langkah cepat dilakukan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *