Dikepung Ratusan Warga, Kepala Desa Buniasih Akhirnya Teken Surat Pengunduran Diri

TASIKMALAYA – Desakan warga Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, terhadap Kepala Desa akhirnya membuahkan hasil. Setelah kantor desa dikepung ratusan warga yang menuntut transparansi anggaran dan kinerja pemerintahan, Kepala Desa Dede Egi Ramdani akhirnya menandatangani surat pengunduran diri di atas materai, Selasa (15/7/2025).

Aksi pengepungan dimulai sejak pagi hari dan diikuti oleh perwakilan masyarakat dari berbagai dusun, seperti Kampung Gentong, Nyarindo, Pagok, Antralina, hingga Selaawi. Warga membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan mundur, audit Dana Desa, dan pembayaran hak perangkat desa.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Muhamad Topik Ismail, pengunduran diri Kepala Desa adalah akumulasi dari kekecewaan panjang warga terhadap kepemimpinannya. Salah satu yang paling disorot adalah tidak adanya realisasi pembangunan meski anggaran tahap 1 tahun 2025 senilai Rp630 juta telah dicairkan sejak Ramadan.

BACA JUGA : Warga Buniasih Kepung Kantor Desa, Tuntut Kepala Desa Mundur

“Dana sudah turun, tapi tidak ada satu pun pekerjaan yang terlihat. Insentif RT/RW belum dibayarkan, BLT juga tak disalurkan tepat waktu sejak 2023. Warga sudah cukup sabar,” tegas Topik dalam orasinya.

Selain itu, ia menyebut hubungan antara warga dan Kepala Desa memburuk akibat minimnya komunikasi dan tertutupnya musyawarah desa serta laporan pertanggungjawaban anggaran.

Ketua BPD Buniasih, Zeze Zaenal Abidin, membenarkan bahwa pihaknya sudah berulang kali memfasilitasi audiensi antara warga dan Pemerintah Desa, namun tidak menemukan solusi konkret.

IMG 20250715 WA0008

“Kami sudah coba mediasi sejak tahun lalu. Tapi keluhan terus berulang. Kali ini masyarakat bergerak langsung karena sudah tidak ada lagi kepercayaan,” kata Zeze.

Zeze menambahkan, pasca pengunduran diri ini, BPD akan segera mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten agar menunjuk Penjabat Sementara (Pj) Kepala Desa sesuai prosedur yang berlaku.

“Bisa dari perangkat desa seperti Sekdes atau pihak lain yang memenuhi syarat. Kami ingin roda pemerintahan tetap berjalan,” ujarnya.

 

Daftar Tuntutan Warga

Dalam aksinya, warga menyampaikan 12 poin tuntutan utama, antara lain:

1. Audit Dana Desa tahun 2024 dan 2025.

2. Transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD).

3. Pembayaran hak insentif RT/RW dan kader kesehatan.

4. Penjelasan terkait tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) warga.

5. Keterbukaan dalam musyawarah desa dan dusun.

6. Transparansi laporan pembangunan dan keuangan.

7. Realisasi penggunaan dana tahap 1 tahun 2025 sebesar Rp630 juta.

8. Penyaluran BLT tahun 2024 dan 2025.

9. Perbaikan kinerja dan harmonisasi perangkat desa.

10. Pemenuhan janji kampanye termasuk bantuan untuk anak yatim.

11. Pengunduran diri Kepala Desa.

12. Pelaporan ke kabupaten jika tuntutan tidak dipenuhi.

Pengunduran diri Kepala Desa disambut lega oleh warga yang hadir. Aksi berlangsung kondusif dengan pengamanan dari aparat kepolisian dan pihak kecamatan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan lanjutan dari pihak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terkait penunjukan Pj Kepala Desa. (rzm)

<p>The post Dikepung Ratusan Warga, Kepala Desa Buniasih Akhirnya Teken Surat Pengunduran Diri first appeared on Tasikmalaya Ku.</p>

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *