BANDUNG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tersedia di puskesmas maupun instansi penyelenggara lainnya.
Kepala Dinkes Jabar, Raden Vini Adiani Dewi, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Jabar dalam program CKG masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan provinsi lain seperti Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
“Pelaksanaan cek kesehatan gratis di Jabar masih tertinggal. Sampai saat ini, baru sekitar 790 ribu orang yang ikut serta dari total target 40 juta warga hingga akhir tahun,” kata Vini saat menghadiri Talkshow Smart Healthy Jawa Barat dan Skrining Diabetes bagi ASN, Selasa (3/6/2025) di Aula Gedung Sate, Bandung.
Menurut Vini, CKG adalah bagian dari upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dini penyakit seperti jantung, diabetes, dan stroke.
“Meski alat kesehatan di beberapa puskesmas masih terbatas, tahun ini adalah tahun pengenalan. Ke depan, kami ingin setiap orang melakukan pemeriksaan saat ulang tahunnya,” ujarnya.
Vini menyebut, saat ini pemeriksaan CKG minimal meliputi tensi darah, lingkar perut, tinggi badan, gula darah, dan kolesterol. Meski sederhana, pemeriksaan ini dinilai bisa berdampak besar.
“Dengan lima indikator itu saja kita sudah bisa menekan risiko penyakit berat seperti stroke dan serangan jantung,” tambahnya.
Dinkes Jabar juga berencana memperluas cakupan CKG, termasuk menyasar anak-anak sekolah pada bulan Juni–Juli mendatang.
“Kami harap masyarakat mau datang ke puskesmas. Dengan deteksi dini, kita bisa menghemat biaya kesehatan yang sangat tinggi, dan anggaran itu bisa dialihkan ke pembangunan infrastruktur,” tutup Vini. (Chen/*)