SUKABUMI – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi terus memperkuat upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui sejumlah program strategis yang menyasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di seluruh wilayah kota.
Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Een Rukmini, menjelaskan program-program ini dilaksanakan dengan menggandeng berbagai pihak, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bank BJB, dan pihak swasta, guna mempercepat pengentasan kemiskinan.
“Salah satu program unggulan yang tengah berjalan adalah “Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah”, yang ditujukan bagi PPKS di 33 kelurahan. Masing-masing kelurahan mendapatkan bantuan untuk lima orang penerima. Program ini juga berkolaborasi dengan BAZNAS dan BJB,” ujar Een kepada sukabumiku.id belum lama ini.
Selain itu, Dinsos juga mengadakan pelatihan keterampilan bagi penerima manfaat bantuan sosial, khususnya di bidang tata boga. Langkah ini diharapkan dapat menjadi upaya nyata untuk graduasi kemiskinan, yaitu mendorong warga keluar dari status penerima bantuan dan mandiri secara ekonomi.
Dalam hal data penerima bantuan, Dinsos fokus melakukan verifikasi dan validasi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM), termasuk pengusulan bantuan sosial baru dan pembaruan desil data pada aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).
“Pendataan yang akurat menjadi kunci agar program bantuan tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi warga yang membutuhkan,” jelas Kepala Dinsos Kota Sukabumi.
Tak hanya itu, Dinsos juga menangani pengaduan dan permohonan bantuan, baik yang berkaitan dengan permasalahan sosial maupun penanganan kebencanaan. Beberapa PPKS juga dikirim ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk mendapatkan pelatihan keterampilan khusus, seperti bagi remaja putus sekolah, penyandang disabilitas, keluarga miskin, hingga gelandangan dan anak jalanan (gepeng/anjal).
Guna memperkuat sinergi, Dinsos Kota Sukabumi tengah menyusun rencana aksi graduasi kemiskinan dengan melibatkan perangkat daerah lain, pihak swasta, BAZNAS, lembaga wakaf, dan berbagai mitra lainnya. Selain itu, peningkatan kompetensi Pekerja Sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS) juga menjadi prioritas agar penanganan masalah sosial semakin profesional dan efektif.