SUKABUMI – Anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Danny Ramdhani menyoroti pernyataan Walikota Sukabumi Ayep Zaki soal target profit Rp 15 miliar dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). Danny mempertanyakan dasar dari statement Ayep Zaki.
“Saya di badan anggaran, dan saya tidak menemukan keuntungan dari BUMD kita, dari BLUD kita sampai dengan Rp 15 miliar di akhir tahun. Jadi bapa ngitung dimana dan bagaimana, kemudian apa landasan yang mengatakan keuntungan tahun ini bisa mencapai 15 miliar,” ujar Danny Ramdhani dikutip sukabumiku.id, Jumat (19/09/2025).
Danny berpendapat pernyataan Wali Kota seharusnya didasarkan pada anggaran murni dan anggaran perubahan yang sudah dibahas antara eksekutif dan legislatif.
“Dasar kita menghitung itu dari perencanaan APBD murni dan APBD perubahan. Buka dulu bukunya jangan asumsi, masa walikota berasumsi,” ucap pria yang juga Ketua Fraksi PKS ini.
Danny meminta walikota untuk menghitung secara terbuka soal klaim pendapatan di akhir tahun tersebut, dan meminta walikota untuk tidak asal berstatement
“Ayo kita rinci kalo di akhir tahun Rp 15 miliar kita akan dapat. Dari RS Bunut berapa, dari PDAM berapa, dari BPR berapa dan dari Waluya berapa mencapai gak angka Rp 15 miliar. Kalau tidak, bapak suka sembarangan aja kalo menyampaikan statement tuh,” pungkasnya.
Soal potensi profit Rp 15 miliar disampaikan beberapa kali oleh Ayep Zaki. Salah satunya saat menghadapi massa dari Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMN) Sukabumi Raya belum lama ini.
Hal yang sama juga Ia tekankan saat menghadiri peringatan hari jadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi ke-50, pada Selasa (02/09/2025).
“Insya Allah sampai Desember ini bisa mencapai profit Rp15 miliar. Ini bukti kita menyelamatkan keuangan daerah,” ucap pria yang juga bos produsen tempe AA Zaki ini.