TASIKMALAYA – Wakil Bupati Tasikmalaya menghadiri Festival Beubeutian yang digelar di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, pada Sabtu (1/11/2025). Kegiatan tahunan yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat ini menampilkan beragam potensi budaya, hasil bumi, dan produk unggulan desa yang dikemas secara kreatif.
BACA JUGA : SMKN Bantarkalong Ukir Sejarah, Juara Nasional Futsal Series GNC 2025
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi tinggi kepada pemerintah desa, panitia, serta seluruh masyarakat yang berperan aktif menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menilai Festival Beubeutian bukan sekadar agenda hiburan, melainkan wadah penting untuk melestarikan kearifan lokal sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat.
“Festival Beubeutian ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Tradisi yang diwariskan leluhur ini harus terus dijaga, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah,” ujar Wakil Bupati.
Lebih lanjut, Wabup menjelaskan bahwa kegiatan berbasis budaya seperti ini selaras dengan upaya pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan ekonomi kreatif di pedesaan.

Menurutnya, potensi produk lokal dan hasil bumi bisa menjadi kekuatan ekonomi baru jika dikelola dengan baik dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
“Selain melestarikan budaya, kegiatan seperti ini juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berkomitmen memberikan dukungan agar desa-desa mampu mandiri melalui potensi yang dimiliki,” tambahnya.
Festival yang berlangsung meriah tersebut diwarnai berbagai kegiatan, mulai dari pawai jampana, pertunjukan kesenian tradisional, lomba kuliner khas daerah, hingga bazar UMKM yang menampilkan beragam produk olahan lokal.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, baik dari warga sekitar maupun pengunjung dari luar daerah yang datang untuk menikmati suasana kental budaya Sunda.
Ketua Pelaksana Festival Beubeutian, Awaludin menuturkan bahwa Festival Beubeutian sudah menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Tujuannya bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga mempromosikan potensi desa dan mempererat hubungan sosial antarwarga.
“Kami ingin menghidupkan kembali semangat kebersamaan masyarakat desa. Lewat festival ini, kami berharap muncul semangat baru untuk mengembangkan ekonomi lokal dan menjaga budaya sebagai jati diri bangsa,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya Festival Beubeutian, pemerintah daerah berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di wilayah lain sebagai upaya nyata dalam mewujudkan visi Tasikmalaya yang religius, maju, dan berbudaya. (LS)




















