GMNI Kritik Keras BPJS Kesehatan Sukabumi, Pasien Luka saat Aksi Hari Tani Dipersulit Administrasi

SUKABUMI – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya melayangkan kritik keras terhadap BPJS Kesehatan. Kritik ini muncul setelah salah satu kader mereka yang terluka dalam aksi memperingati Hari Tani Nasional 2025 di Kantor ATR/BPN Kabupaten Sukabumi dipersulit saat mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Betha Medika.

Ketua GMNI Sukabumi Raya, Aris Gunawan, mengungkapkan korban awalnya ingin menggunakan BPJS Kesehatan untuk membiayai perawatan. Namun, pihak rumah sakit mewajibkan pembayaran secara tunai dan menolak proses klaim BPJS.

Bacaan Lainnya

“Korban sudah mengajukan pembayaran menggunakan BPJS sejak awal administrasi, tetapi ditolak dan dipaksa membayar cash. Padahal dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024 Pasal 52, disebutkan bahwa orang yang terluka saat demonstrasi pada prinsipnya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ujar Aris, Rabu (24/9/2025).

Aris menduga adanya praktik kongkalikong antara pihak rumah sakit dengan oknum BPJS dalam mekanisme pembayaran. Ia menyayangkan pelayanan yang diberikan karena dinilai tidak transparan dan jauh dari prinsip akuntabilitas.

“Kami melihat ada indikasi kongkalikong antara rumah sakit dan BPJS. Pelayanan ini jelas mengecewakan, tidak transparan, dan merugikan rakyat,” tegasnya.

Dalam pernyataan sikapnya, GMNI Sukabumi Raya menilai kondisi tersebut menunjukkan tiga hal penting. Pertama, BPJS dinilai gagal menjamin hak rakyat atas kesehatan karena prosedur yang berbelit, birokrasi lambat, dan lemahnya pengawasan. Kedua, pelayanan yang tidak humanis karena pasien diperlakukan hanya sebagai objek administratif, bukan manusia yang sedang berjuang untuk sembuh. Ketiga, tanggung jawab negara diabaikan sehingga kesehatan seolah menjadi komoditas, bukan hak konstitusional warga negara seperti diamanatkan UUD 1945.

“Kesehatan adalah hak dasar rakyat, bukan fasilitas yang bisa dipermainkan. Jika pelayanan BPJS seperti ini terus dibiarkan, maka negara sedang menjerumuskan rakyat pada penderitaan ganda: sakit secara fisik sekaligus secara ekonomi,” pungkas Aris.

Hingga berita ini disusun, redaksi sukabumiku.id masih berupaya mengkonfirmasi kritik ini kepada pejabat di BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi.

The post GMNI Kritik Keras BPJS Kesehatan Sukabumi, Pasien Luka saat Aksi Hari Tani Dipersulit Administrasi first appeared on Sukabumi Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *