TASIKMALAYA – Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Fahmi Siddiq, menilai penutupan tambang emas ilegal di Blok Cipanawar, Desa Mandalahayu, Kecamatan Salopa, sebagai langkah strategis yang akan menentukan masa depan lingkungan di Tasikmalaya.
BACA JUGA : Salopa Gempar! 43 Lubang Tambang Emas Ilegal Ditutup Aparat Gabungan
Fahmi menyebut tindakan tegas aparat menjadi pintu masuk menuju kebijakan yang lebih besar: menjaga ekosistem sekaligus memulihkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini keputusan tepat. Kami berharap pemerintah dan aparat hukum tetap istiqomah menjaga keberlangsungan lingkungan di wilayah kita,” kata Fahmi, (18/11/2025).
Meski mengapresiasi penertiban, Fahmi menegaskan bahwa penindakan saja tidak akan menyelesaikan persoalan. Ia mendorong hadirnya skema pemberdayaan ekonomi yang mampu mengalihkan ketergantungan warga dari aktivitas pertambangan ilegal.

“Tanpa solusi ekonomi alternatif, potensi tumbuhnya kembali tambang ilegal akan tetap ada,” ujarnya.
Menurut Fahmi, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya perlu menghadirkan program pemberdayaan yang terukur, produktif, dan menguatkan sektor-sektor yang menjadi keunggulan daerah.
“Tasikmalaya punya potensi pertanian yang sangat besar. Ini harus menjadi motor ekonomi baru yang tidak merusak lingkungan,” tuturnya.
Penutupan total kawasan tambang di Blok Cipanawar dinilai sebagai titik balik bahwa ruang gerak pertambangan liar di Tasikmalaya semakin sempit. Fahmi berharap penegakan hukum diikuti konsistensi pengawasan serta percepatan pengembangan ekonomi hijau bagi masyarakat Salopa.
“Pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum diharapkan dapat menjaga konsistensi pengawasan sekaligus mempercepat pengembangan ekonomi hijau yang aman dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Penertiban tambang emas ilegal di Cipanawar tidak hanya berhenti pada penyisiran. Operasi gabungan yang dilakukan Polres Tasikmalaya, TNI, dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (13/11/2025) menyasar seluruh titik yang menjadi pusat aktivitas penambangan liar.
Hasil pemeriksaan menemukan sedikitnya 43 lubang tambang. Sebagian telah ditutup para penambang sebelum operasi, dan sisanya ditutup langsung oleh petugas di lapangan.
Langkah penertiban ini dipandang sebagai babak baru upaya penyelamatan lingkungan di wilayah selatan Tasikmalaya, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memberantas praktik tambang ilegal yang berpotensi merusak ekosistem dan membahayakan warga. (Rizky Zaenal Mutaqin)
The post GP Ansor Tasikmalaya: Penutupan Tambang Ilegal Harus Jadi Titik Balik Pemulihan Lingkungan first appeared on Tasikmalaya Ku.



















