SUKABUMI – Malam Grand Final Mojang Jajaka Kabupaten Sukabumi 2025 bukan hanya sekadar ajang mencari pemenang, melainkan momentum melahirkan generasi muda yang siap menjadi wajah baru pariwisata daerah.
Digelar di Auditorium Universitas Nusa Putra, Kecamatan Cisaat, Jumat (3/10) malam, acara ini menghadirkan puluhan finalis yang telah ditempa melalui berbagai tahap seleksi, mulai dari wawasan budaya, kemampuan komunikasi, hingga kepedulian terhadap promosi destinasi lokal.
Baca Juga: Jalan Rusak di Kampung Benteng Palabuhanratu Dikeluhkan Warga, Aktivitas Terganggu
Kabid Pemasaran Dispar Kabupaten Sukabumi, Luki Mufti menegaskan, Mojang Jajaka bukan ajang seremonial tahunan semata, tetapi wadah pembentukan karakter anak muda yang kelak menjadi ikon daerah.
“Mereka adalah generasi yang akan mewakili wajah Sukabumi, bukan hanya cantik atau tampan, tetapi juga berilmu, berbudaya, dan siap bersaing hingga tingkat nasional,” jelasnya.
Baca Juga: Masalah SDN Cibitung Disinggung KDM, Kadisdik Kabupaten Sukabumi: Mebeler Sudah Dikirim
Lebih dari sekadar kompetisi, Mojang Jajaka dinilai memberi ruang kreatif anak muda untuk menyuarakan gagasan. Dalam grand final, para finalis ditantang tampil percaya diri mengenakan busana daerah, mempertunjukkan bakat seni, sekaligus menjawab pertanyaan kritis seputar pariwisata, budaya, dan pembangunan Sukabumi.
Acara tahunan ini juga memiliki dampak strategis. Finalis yang terpilih nantinya bukan hanya menjadi duta wisata, tetapi juga duta nilai budaya lokal yang diharapkan mampu menginspirasi generasi sebaya. Ke depan, mereka akan terlibat dalam kampanye digital, event pariwisata, hingga forum-forum promosi daerah.
Dengan format yang dikemas penuh seni dan kreativitas, Mojang Jajaka Sukabumi 2025 tidak hanya menjadi hiburan masyarakat, tetapi juga simbol regenerasi duta wisata yang peduli pada masa depan pariwisata Sukabumi.