Guru Sukabumi Rela Cicipi MBG di Tengah Kasus Keracunan

SUKABUMI – Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi perhatian publik.
Terakhir, peristiwa mencengangkan terjadi di Kabupaten Garut dimana lebih dari 560 orang siswa dikabarkan keracunan MBG.

Rangkaian kasus ini menimbulkan kekhawatiran di sekolah-sekolah lain yang juga menerima program MBG, termasuk di Kota Sukabumi. Salah satunya di SMK Priority, yang kini meningkatkan kewaspadaan internal.

Bacaan Lainnya

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Priority,Muhammad Alfi Hadi Saputra, mengaku pihaknya merasa waswas setelah mendengar kasus-kasus MBG. Di Sukabumi sendiri kasus keracunan MBG terbaru terjadi di Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

“Sekarang bulan kedua sekolah kami mendapat MBG. Ada kekhawatiran melihat banyak peristiwa keracunan di berbagai tempat, apalagi kemarin yang terjadi di Cibadak,” ujarnya kepada Sukabumiku.id.

Sebagai langkah pencegahan, para guru di SMK Priority secara sukarela memeriksa makanan setiap kali paket MBG datang.

“Biasanya kita cek dulu menu hari ini dan kondisi makanannya. Ini bagian dari quality control mandiri yang dilakukan setiap hari, dan sejauh ini aman-aman saja,” tambahnya.

Langkah serupa juga diterapkan di SD Rawa Salak Kota Sukabumi. Faisal Ikhsan, salah satu guru di sekolah tersebut, mengatakan para guru selalu mencicipi makanan terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada siswa.

“Guru setiap hari mencoba dulu, minimal memastikan tidak ada perubahan bau, warna, atau rasa. Karena siswa SD masih kecil, mereka mungkin belum bisa membedakan mana makanan yang layak dan tidak,” ungkap Faisal.

Kasus keracunan yang terjadi beruntun ini diharapkan menjadi peringatan bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam pelaksanaan program MBG. Pemeriksaan dan pengawasan berlapis dinilai penting untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *