JABARKU.ID – Tanggal 24 September, sebagai Hari Tani Nasional. Lebih dari sekadar perayaan, momen ini menjadi pengingat atas peran sentral petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan. Namun, di balik semangat tersebut ada satu isu krusial yaitu ketersediaan pupuk bersubsidi.
Pemerintah menetapkan mekanisme baru tentang tata kelola pupuk bersubsidi. Hal itu tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025 sebagai peraturan pelaksanaannya.
Berdasarkan peraturan baru tersebut, penerima pupuk subsidi pada titik serah sebagaimana dimaksud adalah gapoktan, pokdakan, pengecer dan koperasi yang bergerak atau bidang usahanya dibidang penyaluran pupuk.
“Kami berharap petani mengoptimalkan penebusan di PPTS (penerima pupuk subsidi pada titik serah) dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional yang dicita-citakan Presiden,” kata Fickry Martawisuda, GM Region 2 Pupuk Indonesia, Rabu, 24 September 2025.
Selain itu, pemerintah telah memangkas 145 aturan dan persetujuan lintas kementerian dan kepala daerah. Diharapkan, hal itu bisa mempermudah petani dalam menebus pupuk bersubsidi, apalagi saat ini mulai memasuki musim tanam penghujan. Untuk mendukung peluang tersebut, Pupuk Kujang, selaku anak usaha Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok di wilayah distribusinya, termasuk di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Majunya musim hujan biasa dimanfaatkan petani untuk mempercepat masa tanam, dan kami terus menjaga stok pupuk untuk mendukung rencana tanam petani tersebut,” Fickry menambahkan.
Senior Manager Regional 2A Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto, menuturkan bahwa sampai dengan tanggal 23 September 2025, serapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung mencapai 22.368 ton, dari alokasi sebanyak 47.129 ton, terdiri dari Urea sebanyak 14.146 ton,dan NPK sebanyak 18.276 ton.
“Produsen pupuk terus menjaga ketersediaan stok, situasinya telah mencukupi, kini saatnya petani yang terdaftar proaktif menebus pupuk,” ujar Yudhi.
Seperti terlihat dari kondisi stok saat ini di wilayah Kabupaten Bandung dalam kondisi aman. Dengan stok yang mencukupi untuk kebutuhan para petani diharapkan tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk, sehingga dapat melakukan pemupukan tepat waktu dan menjaga produktivitas hasil panen.
Berdasarkan laporan per 23 September 2025, total stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung mencapai 3.300 ton. Jumlah tersebut terdiri dari 2.416 ton pupuk Urea, dan 884 ton pupuk NPK.
“Ketersediaan stok ini merupakan hasil perencanaan matang kami sebagai produsen dan pemerintah,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan melalui, Officer Hubungan Eksernal, Departemen Komunikasi dan Administrasi Korporat, Dondon Try Laksono saat jumpa pers di Kabupaten Bandung, Rabu, 24 September 2025.
Dondon menyatakan, Pupuk Kujang terus berupaya agar para petani di Kabupaten Garut dapat tenang dalam mempersiapkan lahan. Ketersediaan pupuk bersubsidi di gudang telah disiapkan jauh di atas kebutuhan, sehingga pasokan untuk mendukung aktivitas pertanian tetap aman dan mencukupi.
Dengan stok yang terjaga dan penyaluran yang berjalan lancar, diharapkan kebutuhan pupuk bagi petani di Kabupaten Bandung akan terpenuhi secara tepat waktu dan merata. Hal ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan hasil panen tanpa terkendala masalah ketersediaan pupuk di musim tanam penghujan. (*)