Hidup di Kandang Kambing, Kisah Pilu Etin di Simpenan Bikin Bupati Sukabumi Turun Tangan

SUKABUMI – Di balik indahnya hamparan sawah dan perbukitan hijau di Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, tersimpan kisah memilukan seorang perempuan muda bernama Etin (25).

Empat tahun terakhir, Etin memilih tinggal di sebuah kandang kambing reyot hanya beberapa langkah dari rumah ibunya, Ibah (45). Kondisinya jauh dari kata layak, tanpa kamar mandi maupun fasilitas penunjang kesehatan. Gubuk kecil itu bahkan dihuni empat orang dewasa dan seorang anak.

Kisah pilu Etin viral di media sosial. Foto dan ceritanya menyebar luas hingga mengetuk hati banyak orang. Kabar tersebut akhirnya sampai ke telinga Bupati Sukabumi, Asep Japar.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Tertabrak Bus Di Jalan Pembangunan Kota Sukabumi, Satu Orang Luka – Luka

Tanpa menunggu lama, Bupati Asep langsung memerintahkan Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono, untuk meninjau lokasi. Saat tiba di Babakan Astana, Deni tak kuasa menyembunyikan keprihatinannya.

“Saya hari ini kesini mewakili Pak Bupati, atas instruksi langsung beliau untuk melihat kondisi rumahnya. Secara kasat mata, rumah ini memang tidak layak huni dan perlu masuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ujar Deni.

Baca Juga: Hari Jadi Ke 155 Kabupaten Sukabumi, Sekda: Harus Memberikan Dampak Positif Untuk Masyarakat

Deni menambahkan, langkah cepat Bupati Asep menunjukkan kepedulian terhadap warganya yang membutuhkan perhatian serius.

“Alhamdulillah, Pak Bupati sangat responsif. Meski beliau sibuk, secara spontan langsung memerintahkan saya untuk mengecek kondisi real di lapangan,” sambungnya.

Baca Juga: Di Ponpes Assalam Putri, Bupati Buka Musda Iii Fkpq dan Tinjau Dapur Makan Bergizi Gratis

Sementara itu, sang ibu, Ibah, mengungkap alasan anaknya memilih tinggal di kandang kambing. Menurutnya, Etin mengalami depresi setelah rumah tangganya kandas.

“Udah lama tinggal di sini, sekitar 4 tahun. Dia gak mau tinggal di rumah karena sering berantem, apalagi setelah pernikahannya gagal. Sejak cerai dan ditinggal suami yang membawa anaknya, dia lebih memilih di sini dekat sama saya,” kata Ibah.

Baca Juga: Setelah Viral, Warga Sidangpalay Akhirnya Akan Dibantu Pemerintah

Meski keluarga dan tetangga sudah berulang kali membujuk, Etin tetap bertahan di kandang kambing dengan alasan merasa lebih tenang.

Agus Sugianto, salah seorang relawan, mengaku pertama kali mendapat laporan tentang kondisi Etin dari rekannya.

“Awalnya saya dikabari lewat telepon malam hari. Setelah dicek, ternyata benar kondisinya sangat memprihatinkan,” ungkap Agus.

Kini, harapan besar disematkan agar pemerintah segera memberi solusi, termasuk renovasi rumah layak huni bagi keluarga Etin, sehingga ia dan ibunya bisa hidup lebih manusiawi.

The post Hidup di Kandang Kambing, Kisah Pilu Etin di Simpenan Bikin Bupati Sukabumi Turun Tangan first appeared on Sukabumi Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *