TASIKMALAYA – Gelaran Musyawarah Cabang (Muscab) VI BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Tasikmalaya di Hotel Horison, (04/12/2025), menjadi panggung besar bagi para pelaku usaha muda untuk menegaskan perannya dalam menggerakkan kembali roda perekonomian daerah. Acara ini tak hanya bicara soal pergantian kepengurusan, tetapi juga menandai lahirnya semangat baru untuk memperkuat ekosistem bisnis di Tasikmalaya.
Wakil Bupati Tasikmalaya hadir langsung membuka kegiatan tersebut. Dalam suasana penuh optimisme, beliau menekankan bahwa HIPMI adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun iklim usaha yang sehat, inklusif, dan kompetitif.
Di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah, kehadiran pengusaha muda dinilai menjadi kunci percepatan pertumbuhan investasi dan penciptaan lapangan kerja baru.
“Pengusaha muda adalah lokomotif ekonomi masa depan. Pemerintah daerah siap berdiri bersama HIPMI untuk memastikan Tasikmalaya punya iklim investasi yang kuat dan stabil,” ujarnya dalam sambutan.
Muscab VI HIPMI memuat agenda strategis mulai dari konsolidasi internal, penyusunan arah organisasi, hingga regenerasi kepemimpinan. Regenerasi ini menjadi penting untuk memastikan organisasi tetap adaptif dan mampu merespons peluang bisnis yang terus berkembang mulai dari sektor kreatif, digital ekonomi, pertanian modern, hingga industri pariwisata yang menjadi salah satu kekuatan Tasikmalaya.
Selain menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, forum Muscab juga membuka ruang kolaborasi antar pelaku usaha. Banyak peserta menyoroti pentingnya membangun jaringan bisnis yang lebih solid agar produk lokal Tasikmalaya bisa memiliki daya saing di pasar regional maupun nasional.
HIPMI berharap melalui Muscab VI ini lahir kepengurusan yang lebih progresif, berintegritas, dan responsif terhadap tantangan zaman.
Dengan demikian, pengusaha muda Tasikmalaya tidak hanya tumbuh secara individu, tetapi juga mampu menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Dengan energi baru yang diusung HIPMI, Muscab VI ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Tasikmalaya sebagai daerah yang ramah investasi dan berdaya saing sekaligus membuktikan bahwa peran pengusaha muda tidak dapat dipisahkan dari peta pembangunan ekonomi daerah. (LS)
