JABARKU.ID – Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Wisuda Ketiga Tahun Akademik (TA) 2024/2025 pada Jumat-Minggu (29–31/8/2025) di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jalan Tamansari, Bandung. Pada periode ini, ITB mewisuda sebanyak 2.727 wisudawan dari jenjang sarjana, magister, dan doktor.
Jumlah tersebut terdiri atas 1.525 wisudawan program sarjana, 1.062 wisudawan program magister, dan 140 wisudawan program doktor. Dari keseluruhan lulusan, tercatat 98 wisudawan lulus dengan predikat summa cum laude, 155 wisudawan dengan predikat magna cum laude, serta 505 wisudawan dengan predikat cum laude.
Dalam sambutannya, Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyampaikan bahwa tujuan pendidikan bukan sekadar melahirkan orang pandai, melainkan membentuk manusia yang merdeka. Ia menganalogikan ilmu pengetahuan sebagai pohon muda yang tumbuh kokoh, memberi teduh, oksigen, serta buah yang bermanfaat bagi kehidupan di sekitarnya.
Rektor pun mengingatkan pentingnya integritas dan karakter dalam mengiringi ilmu pengetahuan. Ia mengutip pesan Bung Karno dan Mohammad Hatta bahwa pembangunan bangsa harus berlandaskan pembangunan karakter yang kuat. “Kejujuran dan integritas adalah fondasi agar ilmu dan kemampuan benar-benar bermakna. Indonesia menanti karya-karya terbaikmu,” ujarnya.
Prof. Tata juga berharap agar seluruh lulusan ITB terus berkontribusi bagi bangsa. “Bangsa ini akan besar, bermartabat, dan jaya jika dibangun di atas karakter yang kokoh dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkapnya.
Sementara itu, sambutan perwakilan wisudawan disampaikan oleh Ibnu Hafiz Satria, dari Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan rasa syukur sekaligus menyampaikan terima kasih kepada orang tua, dosen, dan semua pihak yang telah mendukung perjalanan akademiknya hingga akhirnya ia dapat berdiri di mimbar wisuda.
Ibnu menyatakan bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Ia berbagi kisah bagaimana motivasi kecil sejak masa sekolah hingga pengalaman hidup di Provinsi Riau, daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia, telah mendorongnya berjuang menempuh studi di ITB.
“Alhamdulillah, berkat doa kedua orang tua dan bantuan dari semua pihak, proses mencari jawaban tersebut telah usai di dunia perkuliahan. Kini tiba waktunya untuk melanjutkan pencarian jawaban di fase kehidupan berikutnya,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ibnu juga mengajak rekan-rekan wisudawan untuk terus menjaga integritas, berkontribusi nyata di tengah masyarakat, serta menjadi duta almamater ITB di manapun berada.
“Wahai Putra Putri terbaik Bangsa, kini tak ada lagi datang pagi untuk duduk di kelas, buka catatan, dengar perkuliahan. Bangunlah! Tugas mulia telah menanti kita semua. Jadilah insan yang bukan hanya mengejar kesuksesan pribadi, namun dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat,” pesannya.
Dalam wisuda kali ini, sejumlah wisudawan menorehkan capaian istimewa, antara lain:
-Program Sarjana: Michael Jonathan Halim (Teknik Informatika, STEI) meraih IPK tertinggi 3,99, sementara wisudawan termuda adalah Andi Safa Afianzar (Fisika, FMIPA) pada usia 20 tahun 1 bulan.
-Program Magister: Baihaqi Hakim (Magister Teknik Metalurgi, FTTM) meraih IPK sempurna 4,00, sedangkan wisudawan termuda adalah Muhammad Imron Catur Anoraga (Instrumentasi dan Kontrol, FTI) pada usia 21 tahun 7 bulan.
-Program Doktor: Ratri Widyastuti (Doktor Teknik Geodesi dan Geomatika, FTTM) memperoleh IPK 4,00, sementara wisudawan termuda adalah Mhd. Fauzi (Teknik Lingkungan, FTSL) pada usia 28 tahun 10 bulan.
Selain itu, penghargaan publikasi terbaik diberikan kepada Herbert Arthur Sigiro (Magister Teknik Elektro, STEI) atas publikasi pada jurnal internasional bereputasi, serta Mukti Priastomo (Doktor Farmasi, SF) atas kontribusinya dalam publikasi ilmiah di jurnal Q1–Q3. (*)