BANDUNG – Gelaran Jabar Junior League Grassroots Championship 2025 resmi rampung. Partai puncak Champions Series berlangsung di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Minggu 7 Desember 2025.
Stadion bersejarah yang menjadi saksi perjalanan panjang sepak bola Kota Kembang itu kembali hidup oleh riuh dukungan suporter. Sebanyak 32 tim usia dini tampil dalam babak final untuk memperebutkan gelar terbaik.
Pada edisi tahun ini, berhasil keluar sebagai kampiun Champions Series 2025, adalah….
U-12 Juara 1 Seventhree Putih
U-11 Juara 1 Vnex D Cikijing
U-10 Juara 1 Gammas BFA
U-09 Juara 1 Uni 1903
Ketua Panitia Jabar Junior League Grassroots Championship 2025, Yudi Yudi Mukhamad Hakim, menegaskan bahwa ajang ini tidak berhenti sampai di sini. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan tahun depan.
“Rencananya akan ada beberapa evaluasi dan perbaikan agar, penyelenggaraan tahun depan lebih berkualitas lagi sekaligus fokus pada sisi pembinaan. Semua catatan sudah kami kumpulkan sebagai bahan perbaikan ke depan. Artinya, Jabar League ini akan terus berlanjut,” ujar Yudi, Minggu 7 Desember 2025.
Ia menambahkan, program ini memang sudah diproyeksikan menjadi agenda tahunan yang mencakup tiga bagian utama pembinaan usia dini.
Meski penyelenggaraan yang digelar di empat kota terbilang sukses, Yudi tidak menampik adanya sejumlah masukan dari pelaku sepak bola nasional, termasuk para legenda Persib.
“Sebagian besar masukan dari para legenda positif, tetapi ada juga kritik membangun yang sangat penting bagi kami. Semua itu menjadi panduan untuk langkah perbaikan berikutnya,” tambahnya.
Dengan berakhirnya Champions Series, pihaknya mengegaskan, Jabar Junior League Grassroots menyatakan komitmennya menjadi pondasi pembinaan bakat-bakat muda sepak bola Jawa Barat.
Legenda sepak bola nasional, Markus Haris Maulana, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kompetisi Jabar Junior League Grassroots 2025 ini. Menurutnya, dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh panitia yang bisa menyelenggarakan hingga di 4 kota, itu menunjukan suatu keseriusan dalam pembinaan sekaligus perkembangan sepakbola usia dini.
“Ini tentu akan menjadi suatu tahapan pembinaan yang berjalan secara bertahap dan berkesinambungan. Saya berharap turnamen seperti ini tidak berhenti di tahun ini saja, tapi terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar mantan kiper Timnas Indonesia itu.
Selain itu, Markus juga menyoroti pentingnya kejujuran dan sportivitas dalam turnamen usia dini. Terlebih, sejauh ini kebanyakan kecurangan ada pada pencurian umur. Tindakan itu lanjut dia, bakal merusak pembinaan sepakbola di Indonesia.















