JAMAN MUDA Kritik 100 Hari Bupati Tasikmalaya, Empat Poin Tuntutan Utamanya!

JABAR.ID, TASIKMALAYA – Dalam filsafat politik, kekuasaan bukan sekadar jabatan administratif, melainkan kontrak moral antara pemimpin dan rakyatnya. Dari perspektif itulah, Jaringan Kemandirian Nasional Muda (JAMAN MUDA) Tasikmalaya menilai seratus hari pertama kepemimpinan Bupati Tasikmalaya telah gagal memenuhi janji perubahan.

BACA JUGA : Doa Bersama dan Santunan Warnai Maulid Nabi di Desa Sukaraja Rajapolah

Bacaan Lainnya

Ketua JAMAN MUDA, Fadlan Syahrizal, menyebut 100 hari kerja seharusnya menjadi momentum komitmen nyata terhadap keadilan sosial. Namun, realitas yang terlihat justru dominasi seremoni dan pencitraan, tanpa perbaikan signifikan di sektor mendasar.

“Alih-alih menjadi fondasi transformasi, justru terlihat kecenderungan reproduksi masalah lama: kemiskinan yang tinggi, birokrasi yang lamban, pelayanan publik yang tidak memadai, serta pembangunan yang belum menyentuh kebutuhan rakyat,” ungkap Fadlan, Kamis malam (4/9/2025).

Ia menambahkan, dalam kerangka Habermasian, ruang publik mestinya dihidupkan melalui dialog substantif. Namun komunikasi politik yang berjalan justru satu arah—klaim sepihak pemerintah daerah—sehingga legitimasi politik lebih bersifat kosmetik daripada substansial.

Mengutip Aristoteles, Fadlan menegaskan politik sejati adalah seni menyejahterakan rakyat (eudaimonia). Jika rakyat masih berkutat dengan keterbatasan infrastruktur dasar, kesenjangan pendidikan, minim lapangan kerja, dan belum ada tanda perbaikan berarti dalam 100 hari, maka kepemimpinan ini belum menyentuh tujuan hakiki politik.

Sebagai bentuk koreksi, JAMAN MUDA berencana menggelar aksi demonstrasi damai dengan empat tuntutan utama:

1. Reorientasi kebijakan ke arah kesejahteraan rakyat.

2. Transparansi dan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan.

3. Pembersihan praktik politik transaksional dan stagnasi birokrasi.

4. Penutupan tambang Galunggung Tasikmalaya.

“Seratus hari pertama seharusnya menjadi momentum perubahan. Namun yang kami lihat hanyalah simbol, seremoni, dan pencitraan. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kami tidak segan turun ke jalan untuk menagih janji yang telah dikhianati,” tegas Fadlan.

JAMAN MUDA menutup pernyataannya dengan peringatan keras: stagnasi awal adalah sinyal bahaya bagi lima tahun penuh. Jika kekuasaan terus abai, maka sejarah akan mencatat keruntuhannya bukan karena lawan politik, melainkan karena hilangnya kepercayaan rakyatnya sendiri. (rzm)

<p>The post JAMAN MUDA Kritik 100 Hari Bupati Tasikmalaya, Empat Poin Tuntutan Utamanya! first appeared on Tasikmalaya Ku.</p>

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *