SUKABUMI – Yayasan Bangsa Mitra Madani menyampaikan komitmen tegas untuk melakukan evaluasi besar-besaran dan meningkatkan profesionalisme seluruh tim pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sukabumi.
Langkah ini diambil sebagai respon atas insiden temuan plester luka dalam makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cisaat yang sempat viral di media sosial.
Peristiwa tersebut bermula ketika seorang warga, Andri (23), menemukan benda asing berupa plester luka di dalam gorengan tahu yang dibawa adiknya, seorang siswa penerima manfaat MBG. Kejadian itu diunggah ke media sosial dan dengan cepat menyita perhatian publik, menimbulkan kekhawatiran dan kritik terhadap pengawasan pelaksanaan program.
Menanggapi hal itu, Ketua SPPG Cigunung Desa Sukaresmi, Hana Nabilah Azmi, secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat dan pihak sekolah. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan unsur kesengajaan, melainkan murni kelalaian di dapur umum yang dikelola oleh para relawan.
“Kami sangat menyesalkan insiden ini dan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya penerima manfaat MBG. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk lebih disiplin dan profesional,” ujar Hana, Selasa (22/10/2025).
Selain itu, lanjut Hana, hasil penelusuran internal makanan yang ditemukan sudah dibawa ke rumah siswa dan tidak lagi berada di lingkungan sekolah. Ia juga menyampaikan bahwa pihak SPPG telah berkoordinasi langsung dengan keluarga penerima manfaat dan menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.
“Orang tua siswa sudah menerima penjelasan dan permintaan maaf kami. Ke depan, kami berkomitmen menjalankan tugas dengan lebih profesional agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Dia pun menegaskan akan mengambil langkah tegas dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh SPPG di Kabupaten Sukabumi.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme di semua lini. Tidak ada toleransi terhadap kelalaian yang bisa mencoreng nama baik Program MBG. Evaluasi besar-besaran segera dilakukan, mulai dari pelatihan ulang tenaga relawan hingga audit ketat terhadap sistem pengawasan dapur,” paparnya.
Yayasan juga berjanji memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan pihak sekolah guna memastikan penerapan standar keamanan pangan yang seragam di seluruh titik distribusi MBG.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah amanah besar dari Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. Kami tidak akan membiarkan satu kesalahan kecil mengikis kepercayaan masyarakat terhadap program nasional ini,” pungkasnya (Ky)