TASIKMALAYA – Dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional 2025, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh. Faruk Rozi menegaskan komitmen kepolisian untuk terus merawat keamanan yang berpijak pada nilai keagamaan dan kultur masyarakat Tasikmalaya.
BACA JUGA : Peringati Hari Santri, Bojonggambir Suarakan 7 Sikap untuk Keamanan dan Kerukunan
Sejak menjabat pada Januari 2025, AKBP Faruk telah mengunjungi 176 pesantren dan menyapa lebih dari 35 ribu santri melalui Program Safari Pesantren. Program tersebut menjadi jembatan silaturahmi antara kepolisian dan komunitas pesantren di berbagai wilayah Kota Tasikmalaya.
“Kami tidak ingin hadir hanya ketika ada masalah saja. Kami memilih datang sejak awal untuk bersilaturahmi, membangun kepercayaan, dan mencegah kerawanan sedari dini. Santri adalah mitra strategis dalam menjaga Tasikmalaya tetap damai,” ujar AKBP Faruk, Rabu (22/10/2025).
Dalam kegiatan Safari Pesantren, jajaran Polres Tasikmalaya Kota secara rutin memberikan edukasi mengenai anti narkoba, anti bullying, pencegahan kekerasan seksual terhadap anak, bijak bermedsos, serta literasi digital.
Kapolres menjelaskan, pihaknya juga menginisiasi dua program kolaboratif untuk memperkuat nilai keagamaan dan kebangsaan di lingkungan pendidikan keislaman. Program pertama, “Safari Pesantren Bersama GP Ansor,” bertujuan memperluas dialog kebangsaan, memperkuat moderasi beragama, serta menangkal paham intoleransi dan kekerasan atas nama agama.
Program kedua, “Polwan Mengajar di Madrasah” yang dijalankan bersama Perkumpulan Guru Madrasah (PGM), berfokus pada edukasi perlindungan anak, keselamatan berlalu lintas, dan etika digital dengan pendekatan lembut dan keibuan khas Polisi Wanita.
“Kami percaya menjaga kamtibmas bukan hanya soal patroli, melainkan bisa dilakukan melalui pendidikan dan keteladanan,” ungkap Faruk.
Ia juga berharap para santri di masa depan tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga menjadi figur yang aktif di ruang sosial dan digital, menyebarkan pesan kedamaian, toleransi, dan kepedulian sosial.
“Tasikmalaya dijuluki Kota Santri. Karena itu, kami ingin santri menjadi generasi yang cerdas, santun, dan berani berdiri di garis depan menjaga negeri dengan cara-cara damai,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kota Tasikmalaya, Bubung Nizar, mengapresiasi langkah Polres Tasikmalaya Kota yang konsisten membangun kedekatan dengan pesantren melalui pendekatan humanis.
“Kami mengapresiasi Polres Tasikmalaya Kota yang konsisten hadir di pesantren dan dekat dengan para santri. Pendekatan humanis ini menunjukkan bahwa pesantren dirangkul sebagai mitra dalam menjaga kedamaian. Ansor siap bersinergi demi terciptanya Tasikmalaya yang aman dan kondusif,” ujar Bubung Nizar.
Menurutnya, peringatan Hari Santri menjadi momentum untuk mengingat kembali peran penting santri bagi bangsa. Sinergi antara pesantren, GP Ansor, dan kepolisian diharapkan dapat menjadi pelopor kedamaian dan penolak kekerasan dalam menjaga harmoni sosial.
“Hari Santri mengingatkan kita bahwa santri memiliki peran besar bagi bangsa. Melalui sinergi Pesantren, Ansor, dan Kepolisian, kami ingin santri tampil sebagai pelopor kedamaian, penjaga persatuan, dan penolak kekerasan. Kebersamaan ini adalah modal sosial Tasikmalaya sebagai Kota Santri,” pungkasnya. (rzm)