Kisah Aksin, Berawal dari Minim Modal hingga Jadi Raja Pepaya California 60 Hektare di Magelang

Kisah Aksin, Berawal dari Minim Modal hingga Jadi Raja Pepaya California 60 Hektare di Magelang

SUKABUMI – Desa Pasuruan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil pepaya California berkat kegigihan seorang petani bernama Aksin.

Kisah suksesnya bukan datang dalam semalam, melainkan melalui perjalanan panjang penuh liku, kegagalan, dan tekad baja yang patut menjadi inspirasi.

Aksin membuktikan bahwa dengan semangat pantang menyerah dan kemauan untuk terus belajar, keterbatasan modal bukanlah penghalang untuk meraih impian besar.

Baca Juga : Nasib Pilu Kakek Sarneli Penggembala Bebek yang Nabung Ratusan Juta Rupiah Tapi Uangnya Tak Laku

Sebelum terjun ke dunia pertanian, ia memiliki beragam pengalaman kerja. Ia pernah mencoba peruntungan sebagai peternak lele, namun usahanya tersebut justru berujung pada kegagalan.

Tak hanya itu, ia juga sempat bekerja di berbagai perusahaan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain demi menyambung hidup. Namun, panggilan untuk berwirausaha terus membayangi, mendorongnya untuk mencari jalan lain yang lebih menjanjikan.

Titik balik dalam hidup Aksin datang ketika ia memutuskan untuk beralih ke budidaya pepaya California. Dengan modal yang sangat terbatas, hanya sekitar Rp2 juta, ia memulai langkahnya.

Baca Juga : Meski Hanya Penjual Kain, Wanita Ini Kuasai 8 Bahasa Asing

Bahkan, demi menambah modal awal tersebut, Aksin rela menjual sepeda motor kesayangannya. Pada awalnya, ia tidak memiliki lahan sendiri, sehingga harus menyewa lahan seluas 1.000 meter persegi.

Perjalanan awal Aksin sebagai petani pepaya pun tidak langsung mulus. Ia mengakui bahwa panen pertama bahkan mendatangkan kerugian sebesar Rp500 ribu, diikuti kerugian lagi sebesar Rp200 ribu pada panen kedua.

Namun, ia tidak menyerah. Ia terus mengevaluasi proses kerjanya, mencari tahu penyebab kegagalan, dan memperbaiki strategi. Salah satu masalah utama yang ia identifikasi adalah biaya operasional transportasi.

Baca Juga : Pantai Tenda Biru: Tempat Rahasia di sukabumi Ujung Genteng yang Cocok untuk Healing dan Petualangan

Aksin memilih untuk belajar bertani secara autodidak. Ia tak segan-segan untuk bertanya dan menimba ilmu dari petani-petani lain yang lebih berpengalaman.

Motivasi yang ia dapatkan dari para mentornya juga turut menguatkan tekadnya. Perlahan tapi pasti, hasil panen pepayanya mulai menunjukkan peningkatan.

Keuntungan kecil mulai datang, dan ia menggunakannya untuk terus mengembangkan usahanya. Ketekunan dan kerja keras Aksin membuahkan hasil yang luar biasa.

Dari lahan sewaan 1.000 meter persegi, ia mampu memperluas usahanya. Tahun berikutnya, ia menyewa lahan dua kali lebih besar. Seiring waktu, ia berhasil mengelola lahan seluas 8 hektare miliknya sendiri.

Tak hanya itu, ia juga menjalin kemitraan dengan petani-petani lain di sekitarnya. Jika ditotal, luas lahan yang dikelola bersama mitranya mencapai lebih dari 50 hektare.

Kini, Aksin menjadi salah satu pemasok utama pepaya California untuk beberapa supermarket terkemuka di Indonesia. Dari lahan seluas 8 hektare miliknya, ia mampu memanen hingga 3 ton pepaya setiap minggunya.

Sementara itu, bersama dengan para mitra petaninya, produksi pepaya dapat mencapai 15-20 ton per hari. Keberhasilan Aksin tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi dirinya dan keluarganya, tetapi juga bagi komunitas petani di sekitarnya.

Dari hasil bertani pepaya, Aksin kini mampu membiayai pendidikan anak-anaknya dan bahkan telah memiliki mobil pribadi.

Kisahnya adalah bukti nyata bahwa dengan kegigihan, kemauan belajar, dan semangat pantang menyerah, siapapun bisa meraih kesuksesan, bahkan dari keterbatasan modal sekalipun.(Sei)

The post Kisah Aksin, Berawal dari Minim Modal hingga Jadi Raja Pepaya California 60 Hektare di Magelang first appeared on Sukabumi Ku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *