SUKABUMI – Sebuah kisah menyentuh hati datang dari Fahri (17), siswa SMKN 3 Kota Sukabumi. Namanya menjadi sorotan publik setelah sukses mengikuti program pelatihan di barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Bukan hanya karena prestasinya, tetapi juga karena kerinduan mendalamnya terhadap sang ayah yang telah menghilang dari kehidupannya selama 15 tahun.
Widhi, ibu Fahri, menuturkan bahwa putranya terpilih mengikuti program pelatihan setelah direkomendasikan guru BK di sekolah. Selama 20 hari mengikuti pembinaan, komunikasi dengan keluarga terputus hingga akhirnya bertemu kembali saat lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) memperingati Hari Pendidikan Nasional.
“Anak saya sejak usia dua tahun ditinggal ayah kandungnya. Saat di barak, ia bingung ketika ditanya status ayahnya. Kami pun tidak tahu, masih hidup atau meninggal. Informasinya sih masih hidup di Sukabumi juga, tapi sudah menikah lagi,” ungkap Widhi di kediamannya, Grand Taman Merbabu, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
Meski tumbuh tanpa figur ayah, Fahri berhasil menunjukkan prestasi. Dalam lomba PBB, ia meraih juara harapan. Sepulangnya dari pelatihan, sikapnya pun berubah signifikan; lebih disiplin, rajin berolahraga, fokus belajar, serta jarang membolos.
“Kalau bisa program ini diperpanjang, Fahri pengen ikut lagi. Sekarang dia lebih semangat sekolah dan lebih mandiri,” ujar sang ibu.
Di balik capaian itu, terselip kerinduan mendalam Fahri untuk bertemu dengan sosok ayahnya. Kerinduan itu bahkan terungkap saat menjalani sesi psikologis selama pelatihan di barak militer.
“Saya harap setelah kisah ini viral, ayahnya bisa menemui Fahri. Tidak perlu lewat saya, langsung saja ke anaknya. Fahri hanya ingin tahu alasannya, kenapa ditinggal selama 15 tahun. Ini penting bagi kesehatan psikologisnya,” tutur Widhi lirih. (Ky)