SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Pendampingan Input Stok Awal Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) pada 14–15 Oktober 2025 di Aula DPPKB Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat dan memperkuat implementasi pengisian data stok awal Alokon di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) melalui aplikasi SIRIKA-SIGA, sistem digital yang dirancang untuk memudahkan pencatatan dan pelaporan secara real time.
Sebanyak peserta dari 32 kecamatan dan lebih dari 60 fasyankes terdiri dari puskesmas, rumah sakit, dan klinik mengikuti pendampingan intensif yang langsung dilakukan oleh tim DPPKB Kabupaten Sukabumi dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Kampung Wakaf Jayaraksa Diresmikan, Warga Kompak Wujudkan Gerakan Kolektif
Kepala Bidang KB DPPKB Kabupaten Sukabumi, H. Feri Budiman, menegaskan pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan stok Alokon.
“Digitalisasi pencatatan stok Alokon sangat penting agar data lebih akurat, transparan, dan terintegrasi. Dengan sistem ini, pengambilan keputusan akan lebih cepat dan tepat,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
DPPKB berharap melalui pendampingan ini, pengelolaan Alokon di Kabupaten Sukabumi dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran, sehingga pelayanan KB kepada masyarakat semakin optimal.
Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata DPPKB Kabupaten Sukabumi dalam mendukung program nasional penguatan sistem informasi keluarga berencana dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan reproduksi di daerah.