SUKABUMI – Kisah Arya Permana, remaja asal Karawang, Jawa Barat, sempat menggemparkan dunia pada tahun 2016. Di usianya yang baru 10 tahun, Arya memiliki bobot mencapai 192 kilogram, menjadikannya anak tergemuk di dunia.
Rokayah menceritakan, berat badan anaknya bertambah karena asupan makanan yang berlebihan. “Kalau dulu makannya banyak, dua piring, sampai lima kali makan sehari,”
“Mi dua mangkok, bakso dua mangkok, beli bubur dua mangkok. Tidak ada yang semangkok. Kalau enggak dibuatkan dia marah, nangis-nangis, ibu enggak tega dia marah.” ujar Rokayah.
Baca Juga : Menjelang Libur Sekolah, Wisata Cakrawala Sukabumi Jadi Pilihan Favorit Keluarga
Kondisi ini membuat Arya kesulitan beraktivitas normal, bahkan untuk sekadar berjalan atau mengenakan pakaian. Namun, di balik tantangan besar itu, tersimpan tekad luar biasa yang membawanya pada sebuah perjalanan transformatif.
Selama empat tahun, Arya menjalani perjuangan panjang dan inspiratif untuk menurunkan berat badannya. Ia tidak sendirian. Dukungan penuh dari orang tua, tim dokter, ahli gizi, dan motivator menjadi kunci keberhasilannya.
Perjalanan ini dimulai dengan perubahan pola makan drastis, dari konsumsi mi instan dan minuman bersoda yang berlebihan menjadi asupan makanan sehat dan seimbang.
Baca Juga : Pesona Curug Cijalu, Kedamaian di Air Terjun di Perbatasan Subang dan Purwakarta
Tak hanya diet ketat, Arya juga menjalani serangkaian prosedur medis. Pada tahun 2017, ia menjadi pasien termuda di Indonesia yang menjalani operasi bariatrik di Rumah Sakit Omni Alam Sutera.
Operasi ini membantu Arya mengurangi kapasitas lambungnya, sehingga ia merasa kenyang lebih cepat dan porsi makannya terkontrol. Namun, operasi hanyalah salah satu bagian dari solusi.
Disiplin dalam berolahraga dan gaya hidup aktif menjadi faktor penentu lainnya. Seiring berjalannya waktu, hasil perjuangan Arya mulai terlihat nyata. Bobot tubuhnya berangsur-angsur turun.
Baca Juga : Akhir Pekan Seru di Kopi Nako Sukabumi: Nikmati Kopi Hemat dengan Pemandangan Indah
Pada awal 2020, Arya berhasil mencapai berat 83 kilogram, sebuah pencapaian luar biasa yang menandai penurunan bobot hingga 109 kilogram dari berat puncaknya.
Transformasi ini mengubah total kehidupannya. Arya kini dapat beraktivitas seperti remaja seusianya, bermain sepak bola, dan bahkan cita-citanya menjadi seorang atlet kini terasa lebih dekat.
Kisah Arya Permana bukan hanya tentang penurunan berat badan semata. Ini adalah cerminan dari semangat pantang menyerah, pentingnya dukungan keluarga, dan dampak positif dari intervensi medis serta perubahan gaya hidup.
Arya telah membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, dukungan yang tepat, dan komitmen berkelanjutan, setiap tantangan dapat diatasi, dan impian untuk hidup sehat dapat terwujud.(Sei)
The post Masih Ingat Arya Permana Si Bocah Berbobot 192 Kilogram? Ini Kabarnya Sekarang first appeared on Sukabumi Ku.
