SUKABUMI – Di balik keindahan pesona Sirkuit Mandalika dan hiruk-pikuk pariwisata Lombok, tersimpan kisah inspiratif dari seorang penjual kain bernama Baiq Mahnep.
Wanita penjual kain paruh baya ini mendadak viral berkat kemampuannya yang luar biasa, menguasai delapan bahasa asing secara otodidak. Kisahnya menjadi bukti nyata, bahwa semangat belajar tak mengenal batas usia maupun latar belakang pendidikan.
Baiq Mahnep sehari-hari menjajakan kain tenun khas Lombok di sekitar area Kuta Mandalika. Interaksinya yang intens dengan wisatawan mancanegara dari berbagai negara, rupanya menjadi “sekolah” terbaik baginya.
Baca Juga : Viral Penumpang Kereta Api Masak Nasi dan Catok Rambut Pakai Colokan
Ia belajar bahasa-bahasa tersebut secara mandiri, langsung dari percakapan dengan para turis. Kemampuan inilah yang membuatnya menonjol di antara pedagang lainnya.
Mahnep belajar bahasa asing bukan dari kursus formal atau buku tata bahasa yang rumit. Metode belajarnya sangat praktis dan efektif. Ia mendengarkan, menirukan, dan mencoba berbicara langsung dengan para turis.
Misalnya, ia belajar Bahasa Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, bahkan Bahasa Mandarin dan Korea. Kegigihan dan keberaniannya untuk mencoba, meski mungkin awalnya salah, menjadi kunci utama keberhasilannya.
Baca Juga : Pria Sukses Edwar Afriatna Mengubah Sampah Plastik Menjadi 80 Juta Rupiah Setiap Bulan
Ia tidak takut membuat kesalahan, justru menjadikannya sebagai bagian dari proses belajar. Kisah Baiq Mahnep bukan hanya sekadar tentang menguasai banyak bahasa.
Lebih dari itu, ia adalah simbol dari semangat belajar yang tak terbatas. Di usianya yang tidak lagi muda dan dengan profesinya sebagai pedagang kaki lima, Mahnep membuktikan bahwa keinginan untuk berkembang bisa datang dari mana saja.
Kemampuan multibahasanya tentu memberikan nilai tambah yang signifikan dalam pekerjaannya. Ia bisa berkomunikasi lebih akrab dengan pelanggannya, memahami kebutuhan mereka, dan bahkan membangun koneksi personal yang lebih kuat.
Baca Juga : 3 Penginapan Murah di Pusat Kota Sukabumi: Nyaman Strategis dan Ramah di Kantong
Hal ini tidak hanya meningkatkan peluang penjualannya, tetapi juga memperkaya pengalaman hidupnya sendiri. Mahnep kini menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya di lingkungan Mandalika dan Lombok pada umumnya.
Kisahnya menyadarkan kita bahwa belajar adalah proses seumur hidup dan peluang untuk mengasah diri selalu ada di sekitar kita, asalkan ada kemauan dan ketekunan.
Ia adalah bukti hidup bahwa dedikasi dan keberanian dalam berinteraksi, dapat membuka pintu keahlian yang tak terduga.(Sei)
The post Meski Hanya Penjual Kain, Wanita Ini Kuasai 8 Bahasa Asing first appeared on Sukabumi Ku.