SUKABUMI – Keluarga memberikan penjelasan terkait penyebab kematian AG (22), wanita muda yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Menurut pihak keluarga, korban diduga meninggal akibat komplikasi penyakit tuberkulosis (TBC) yang dideritanya, bukan karena unsur kekerasan.
Paman korban, Safari Gunawan (46), menjelaskan bahwa AG telah lama mengidap penyakit paru-paru atau TBC dan memerlukan pengobatan rutin selama enam bulan. Ia mengungkapkan bahwa AG kerap mengeluhkan sesak napas, lemas, dan pembengkakan pada kaki sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
“Dia itu punya penyakit paru-paru, TBC. Sudah kami suruh pulang untuk berobat. Tapi dia nggak respon. Terakhir komunikasi tanggal 30,” ujar Safari. Gejala-gejala yang dialami korban tersebut merupakan kondisi yang dapat terjadi pada penderita TBC yang tidak mendapatkan penanganan tepat waktu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak kepolisian memperkirakan AG telah meninggal sekitar empat hari sebelum jenazahnya ditemukan. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi jasad dan keterangan saksi di sekitar lokasi.
“Tanggal 1 dia masih sempat ngasih makanan ke penjaga kos. Tapi setelah itu udah nggak ada kabar. Tanggal 30 terakhir komunikasi sama kami,” jelas Safari.
Meski ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan, keluarga menegaskan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah. Mereka meyakini kematian disebabkan oleh penyakit yang diderita AG. “Kami nggak penasaran atau curiga. Karena kondisinya begitu. Laporan dari RT juga sama. Sepertinya dia meninggal karena sakitnya itu,” tegas Safari.
Keluarga juga membenarkan bahwa AG sempat bekerja di sebuah tempat karaoke, namun menegaskan bahwa pekerjaan singkat tersebut tidak terkait dengan penyebab kematiannya. “Betul dia kerja di karaoke, tapi baru beberapa hari. Dugaan kami tetap karena sakit, bukan karena kerjaannya,” pungkas Safari.



















