Partai Politik Harus Berbenah di Perubahan Lanskap Sosial

Partai Politik
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno. (Foto: Dokumen Pribadi)

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan pentingnya partai politik melakukan introspeksi dan berbenah diri untuk menjawab perubahan zaman sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Hal itu ia sampaikan dalam acara Silaturahmi PAN bersama jajaran DPP, DPW, DPD, anggota DPR RI, dan anggota DPRD PAN se-Jawa Barat.

Eddy, yang juga Wakil Ketua MPR RI, menyoroti pergeseran dinamika gerakan masyarakat sejak era reformasi. Menurutnya, jika dulu gerakan publik dipimpin tokoh bangsa, pemuka agama, atau aktivis kampus, kini aspirasi lebih banyak digerakkan oleh influencer dan media sosial.

Bacaan Lainnya

“Kalau dulu gerakan masyarakat digagas oleh tokoh bangsa, pemuka agama, dan aktivis kampus, hari ini justru digerakkan oleh influencer dan media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Snack Video. Ini perubahan lanskap yang harus direspons partai politik dengan perbaikan,” ujar Eddy dalam keterangan resmi, Minggu (21/9/2025).

Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini menilai tren tersebut menandakan adanya jarak yang semakin lebar antara partai politik dan masyarakat. Hal itu tercermin dari hasil survei yang kerap menempatkan DPR dan partai politik pada posisi rendah dalam tingkat kepercayaan publik.

“Ada diskonektivitas besar antara DPR, partai politik, dan masyarakat. Tuntutan ini menunjukkan bahwa partai harus berbenah,” lanjutnya.

Eddy menekankan bahwa kritik publik seharusnya dipandang sebagai momentum bagi partai untuk melakukan otokritik. Ia mendorong kader PAN meningkatkan kualitas kepemimpinan dan kinerja di parlemen agar aspirasi masyarakat benar-benar terserap.

“Sebagai kader, kita harus berbenah, misalnya melalui pembinaan dan peningkatan kapasitas calon pemimpin yang diharapkan masyarakat. Kita juga harus meningkatkan kinerja di parlemen agar benar-benar mampu menyerap aspirasi dan memberikan solusi. Ini pekerjaan rumah kita,” tegasnya.

Selain itu, ia mendorong penguatan rekrutmen kader, pendidikan politik, serta kelembagaan partai. Eddy menilai narasi perjuangan tidak cukup hanya lahir dari pusat, tetapi juga harus tumbuh dari daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

“PAN harus hadir di tengah-tengah masyarakat, menyuarakan apa yang mereka butuhkan, sehingga ada konektivitas kembali. Itulah cara kita menjawab harapan publik,” katanya.

Lebih jauh, Eddy menyinggung posisi PAN yang kembali berada di pemerintahan setelah 10 tahun di luar kabinet. Ia menyebut keberadaan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai menteri menjadi modal politik yang penting, namun belum cukup untuk memastikan PAN meraih target empat besar di Pemilu 2029.

“Perlu kolektivisme dan kerja keras seluruh kader PAN untuk menjawab aspirasi masyarakat. Jika itu kita lakukan, saya yakin PAN bisa naik kelas menjadi peringkat empat besar,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *