Pemkot Tasikmalaya Hadapi Tantangan Perbaikan Skor SPI 2025

TASIKMALAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tengah bersiap menghadapi Survei Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2025 yang akan dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Survei ini menjadi perhatian serius setelah nilai SPI Pemkot Tasikmalaya pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, menegaskan bahwa hasil tersebut harus dijadikan alarm bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk memperbaiki diri. Menurutnya, integritas dan kejujuran menjadi kunci utama dalam meningkatkan skor SPI sekaligus memperbaiki tata kelola pemerintahan.

“Nilai kita memang turun di 2024, tapi ini bukan untuk ditakuti, melainkan jadi peringatan agar kita berbenah. Kalau kita lalai, bisa masuk ke wilayah rentan yang berbahaya dan berpotensi memicu pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Diky saat membuka kegiatan Upaya Pencegahan Korupsi Pemkot Tasikmalaya dan Sosialisasi SPI 2025 di Aula DPMTPSP, Selasa (26/8/2025).

Survei Berbasis Responden Acak

Diky menjelaskan, mekanisme SPI dilakukan secara acak oleh KPK. Sekitar 1.800 nomor telepon akan dipilih sebagai responden dan akan menerima kuesioner melalui aplikasi WhatsApp. Mereka terdiri dari tiga kelompok utama: ASN internal, masyarakat pengguna layanan publik, serta kelompok ahli.

“Kami menekankan agar setiap jawaban disampaikan secara jujur. Tidak perlu dibuat-buat. Justru dengan kejujuran itu kita bisa tahu kelemahan dan memperbaikinya. Selain itu, divisi-divisi juga harus saling mengingatkan bila ada kekeliruan,” katanya.

BACA JUGA : FKGMNU Desak Pemkab Tasikmalaya Tuntaskan Penertiban Minimarket Ilegal Awal September

Namun, ia mengakui masih ada kekhawatiran sebagian ASN untuk bersikap terbuka dalam survei. “Kadang ASN takut berlebihan. Seolah kalau tidak korupsi, tidak akan dapat apa-apa. Ini pola pikir yang salah dan harus diubah. Saya sendiri hidup sederhana, tapi tetap bisa bekerja dengan tenang,” tambahnya.

Peran Inspektorat dan Edukasi ASN

Plt Kepala Inspektorat Kota Tasikmalaya, H. Maman R. Setiadi, menuturkan penurunan nilai SPI tahun lalu memang menjadi perhatian. Karena itu, pihaknya gencar melakukan langkah preventif agar skor tahun ini bisa kembali meningkat.

Menurut Maman, salah satu fokus Inspektorat adalah menguatkan sistem tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Edukasi terhadap ASN juga terus diperkuat, termasuk dengan sosialisasi tujuh jenis tindakan korupsi yang rentan terjadi di lingkungan birokrasi.

“Kita ingin sistem ini berjalan lebih kuat. Ini sejalan dengan misi ketiga Pemkot Tasikmalaya, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Targetnya, nilai SPI 2025 bisa mencapai 80 dengan grade tetap terjaga,” jelasnya.

Momentum Perubahan

Penurunan skor SPI 2024 dianggap sebagai momentum perubahan. Pemkot Tasikmalaya kini berupaya memastikan agar ASN tidak hanya bekerja sesuai aturan, tetapi juga mampu membangun budaya integritas di setiap lini pelayanan publik.

Dengan SPI 2025 yang segera digelar, harapan besar digantungkan pada kekompakan ASN untuk bekerja lebih transparan, akuntabel, dan profesional.

“Kalau semua aparatur berkomitmen menjaga integritas, saya yakin hasilnya akan mengikuti. Lebih penting dari sekadar skor, masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah yang bersih,” pungkas Diky. (LS)

<p>The post Pemkot Tasikmalaya Hadapi Tantangan Perbaikan Skor SPI 2025 first appeared on Tasikmalaya Ku.</p>

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *