Pemuda Asal Bandung Ajak Puluhan Ustad Muda Mengajar Qur’an Gratis Secara Online

belajar quran
Belajar quran gratis secara online. Foto: Istimewa

BANDUNG– Sebagai upaya memberantas buta huruf Al-Qur’an di Indonesia, pemuda di Bandung ajak para ustad muda mengajar Qur’an gratis secara online. Tak main-main para ustad ini mengajar Qur’an selama 24 jam secara bergantian.

Pemuda yang bernama Firman Alimuddin ini menggandeng hingga 40 ustad dan ustadzah muda untuk sama-sama mengajar Qur’an secara online lewat live media sosial tiktok, di akun @safwanquranoffial.

Setiap ustad mengajar ngaji secara live lewat tiktok selama 6 jam, jika di totalkan team pemuda yang tergabung dalam Safwan Qur’an ini dalam sehari telah mengajarkan sebanyak 240 jam. Firman menjelaskan, ini merupakan upaya memberantas buta huruf Al-Qur’an di seluruh pelosok Indonesia, dan ini gratis.

“Ini merupakan upaya kami dari Safwan Quran dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an di Indonesia, kami mengajarkan secara online dan gratis pastinya,” Kata firman, di Bandung, Jum’at, (2/5/25).

Tak main-main, ribuan masyarakat seluruh Indonesia belajar lewat live media sosial tiktok. Uniknya lagi para ustad ini ternyata tidak hanya mengajar Qur’an secara cuma-cuma namun oleh Firman mereka mendapatkan gaji yang layak.

“Para ustad ini selain mengajarkan ngaji yang Insha Allah berpahala juga kita berikan gaji, sehingga kita juga sebenarnya membuka lapangan kerja bagi para ustad muda ini,” jelas Firman.

Selain belajar Qur’an secara live, Safwan Quran juga menjual produk belajar Qur’an mulai dari buku Iqro, Al-Qur’an hingga buku-buku anak. Sebab tidak sedikit masyarakat yang belajar Alquran secara online ingin memiliki Al-Qur’an seperti yang di ajarkan para ustadz tersebut.

“Jadi karna masyarakat yang belajar ini pingin punya Al-Qur’an seperti yang diajarkan para ustad maka kami menyediakan juga Al-Qur’an, buku Iqro hingga buku-buku anak, yang bisa di pesan langsung lewat aplikasi tiktok di toko Safwan Quran,” kata Firman.

Salah seorang ustad muda bernama Gifari mengatakan, selama ini dirinya hanya mengajar Qur’an secara offline saja di tempat-tempat pendidikan, saat ini sudah bisa mengajar online kapanpun dan dimanapun.

“Selama ini kami sudah mengajar Alquran juga di sekolah-sekolah secara offline, saat ini Alhamdulillah kami bisa mengajar Alquran secara online bisa kapanpun dan di manapun selamat 24 jam kecuali waktu salat,” kata Gifari.

Diharapkan upaya ini bisa mengurangi buta huruf Quran di Indonesia (*).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *