Purabaya Sukabumi Banjir dan Longsor, Akses Jalan Provinsi Terputus

SUKABUMI — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, sejak Jumat (24/10/2025) siang mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Akibatnya, puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air setinggi dada orang dewasa.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, Yanto Prayitno, melaporkan bahwa banjir terjadi akibat luapan Sungai Cibening sepanjang sekitar satu kilometer. Curah hujan tinggi yang terjadi sejak pukul 11.00 hingga 19.00 WIB menyebabkan air sungai meluap dan merendam beberapa permukiman.

Bacaan Lainnya

“Banjir melanda sejumlah kampung di Desa Purabaya, Neglasari, dan Cicukang. Sedangkan tanah longsor terjadi di Kampung Pasir Astana, Desa Purabaya,” kata Yanto dalam laporan tertulisnya, Jumat malam.

Baca Juga: KKP Pasang Papan Penghentian di Pantai Minajaya Usai Viral Pembongkaran Karang

Sedikitnya 60 kepala keluarga atau 120 jiwa dilaporkan mengungsi, termasuk sekitar 10 santri anak-anak yang sementara waktu menempati masjid terdekat. Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan.

Banjir terparah melanda Kampung Lembur Tengah, Muara, dan Cijame, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Akses jalan provinsi yang menghubungkan Purabaya–Sagaranten juga sempat tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat akibat genangan.

Selain merendam rumah warga, banjir turut berdampak pada lahan pertanian seluas enam hektar di tiga desa terdampak. Tercatat sekitar 3 hektar lahan di Desa Purabaya, 2 hektar di Desa Neglasari, dan 1 hektar di Desa Cicukang mengalami kerusakan. Sementara itu, tiga fasilitas umum berupa masjid juga dilaporkan terdampak.

Baca Juga: Rusak Diterjang Angin, Sejumlah Landmark Wisata Sukabumi Segera Diganti Pakai Beton

Saat ini, hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur wilayah Purabaya. Petugas dari P2BK bersama aparat desa, Koramil, Polsek, dan Babinmas, terus melakukan asesmen di lapangan serta memberikan imbauan agar warga tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.

Laporan sementara ini bersifat awal dan akan diperbarui sesuai perkembangan di lapangan.

“Pendataan kerusakan rumah dan nilai kerugian masih dilakukan. Untuk sementara, kebutuhan mendesak berupa bahan bangunan, pakaian, serta kebutuhan dasar hidup bagi para pengungsi,” tambah Yanto.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *