KAB. BANDUNG – Seorang remaja bernama Rizki Nur Fadhilah, warga Pasigaran, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, diduga kuat menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) setelah dilaporkan berada dalam kondisi mengkhawatirkan di Kamboja.
Menurut keterangan keluarga, Rizki awalnya diajak oleh seseorang untuk mengikuti seleksi sepak bola PSMS Medan. Ia diminta bergabung melalui sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) bernama Sparta FC, yang disebut-sebut dapat membuka peluang karier bagi Rizki. Namun, alih-alih mengikuti seleksi seperti yang dijanjikan, kabar terakhir yang diterima keluarga justru menyebutkan bahwa Rizki telah berada di Kamboja dan mengalami penyiksaan.
Pihak keluarga mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mencari informasi dan meminta pertolongan dari pihak terkait, mulai dari aparat keamanan hingga instansi pemerintah. Namun hingga kini, belum ada kepastian mengenai kondisi maupun lokasi Rizki di Kamboja.
“Kami sudah berusaha ke mana-mana, tapi belum ada jawaban yang jelas. Kami sangat khawatir dengan keselamatan Rizki,” ungkap salah satu anggota keluarga.
Situasi ini membuat keluarga berharap adanya campur tangan langsung dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, untuk membantu proses pemulangan dan penyelamatan Rizki.
“Kami memohon perhatian dan bantuan Kang Dedi Mulyadi agar Rizki bisa segera ditemukan dan dipulangkan dalam keadaan selamat,” tambah pihak keluarga.
Kasus ini kembali menjadi sorotan terkait maraknya praktik TPPO yang sering memanfaatkan kedok rekrutmen pekerjaan atau peluang karier palsu, sehingga masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap tawaran yang tidak memiliki kejelasan. Pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat penanganan kasus ini.




















